Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Jumat, 03 Oktober 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — PEMERINTAH Amerika Serikat memasuki masa shutdown setelah Presiden Donald Trump dan Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk menjaga program dan layanan pemerintah tetap berjalan hingga tenggat Rabu (1/10). Akibatnya, ratusan ribu pegawai federal dirumahkan tanpa gaji, sebagian berisiko kehilangan pekerjaan. Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.

Sekitar 750 ribu pegawai federal diperkirakan akan dirumahkan tanpa gaji, sebagian bahkan mungkin diberhentikan pemerintahan Trump. Banyak kantor akan ditutup, bahkan mungkin secara permanen. Sementara itu, Trump berjanji akan melakukan hal-hal yang tidak bisa dipulihkan, yang buruk sebagai bentuk balas dendam. Agenda deportasi diperkirakan berjalan penuh, sedangkan layanan pendidikan, lingkungan, dan sektor lain terhenti. Dampak ekonominya diperkirakan meluas secara nasional.

“Kami tidak ingin pemerintah tutup,” kata Trump di Gedung Putih menjelang tenggat tengah malam.

Namun, presiden yang awal pekan ini bertemu secara tertutup dengan pimpinan Kongres tampak tak mampu menengahi kesepakatan antara Demokrat dan Republik. Ini merupakan ketiga kalinya Trump memimpin periode penghentian pendanaan federal dan pertama sejak ia kembali ke Gedung Putih tahun ini.

Baca juga:

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti



Penutupan kali ini dikhawatirkan memukul ekonomi nasional. Laporan pekerjaan bulanan bisa tertunda, pembayaran tunjangan sosial melambat, dan kontrak kerja pemerintah tersendat. “Shutdown hanya menimbulkan biaya ekonomi, ketakutan, dan kebingungan di seluruh negeri,” kata Direktur Ekonomi Bipartisan Policy Center Rachel Snyderman, dikutip The Korea Times.

Dampak ekonomi diperkirakan terasa dalam beberapa hari mendatang, dengan risiko meluas ke pasar tenaga kerja, konsumsi rumah tangga, hingga stabilitas pasar finansial. Smithsonian dan taman nasional pun terancam ditutup bila krisis berlarut.

Shutdown kali ini menegaskan polarisasi politik di AS, tetapi yang paling terdampak ialah para pekerja federal serta masyarakat yang bergantung pada layanan pemerintah.(dwi)

Baca juga:

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan