Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti


Presiden Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Amerika Serikat seharusnya memulai tahun fiskal setiap tanggal 1 Oktober. Namun, anggaran untuk tahun fiskal 2026 belum siap, sehingga diperlukan RUU pendanaan sementara.
Partai Republik mengendalikan kedua majelis di Kongres, tetapimemerlukan dukungan dari Partai Demokrat di Senat untuk meloloskan RUU sementara di Senat yang akan memastikan operasional pemerintah tetap berjalan hingga 21 November.
Namun, melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Senator Partai Republik juga menolak RUU anggaran terpisah yang dirancang oleh Partai Demokrat, yang mencakup perpanjangan kredit asuransi kesehatan yang akan habis masa berlakunya pada akhir tahun ini.
Baca juga:
20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel
Dengan kondisi itu, operasional pemerintah Amerika Serikat mengalami penutupan sebagian pada Rabu (1/10) untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun, setelah para senator gagal menyetujui RUU darurat pada menit-menit terakhir untuk memperpanjang pendanaan federal selama tujuh pekan.
Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump, serta Partai Demokrat sebagai oposisi saling menyalahkan menjelang batas waktu penutupan perpanjangan pendanaan federal, dan hingga kini belum jelas bagaimana kedua pihak akan mencapai kesepakatan untuk mendanai pemerintahan.
Terakhir kali pemerintah AS mengalami penutupan sebagian pada akhir 2018 selama 35 hari pada masa jabatan pertama Trump, akibat perselisihan mengenai keamanan perbatasan dan kebijakan imigrasi. Itu menjadi penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada Selasa (30/9), Senat menolak dua RUU pendanaan jangka pendek, satu yang diajukan oleh Partai Demokrat dan satu lagi oleh Partai Republik, karena keduanya gagal meraih 60 suara yang dibutuhkan untuk menjaga agar lembaga-lembaga pemerintah tetap beroperasi.
Penutupan ini dapat berdampak pada dirumahkannya atau pemberhentian banyak pekerja federal, serta penghentian sementara beberapa layanan pemerintahan.
Namun, meskipun terjadi penghentian, layanan-layanan yang dianggap penting seperti penegakan hukum, militer, dan pengendalian lalu lintas udara tetap akan beroperasi.
Kendati demikian, kejadian ini dinilai dapat membekukan gaji pegawai pemerintah federal, gangguan dalam sektor perjalanan, dan berdampak pada kondisi perekonomian AS secara lebih luas.
Sebelumnya pada Selasa (30/9), Trump—yang berupaya memangkas jumlah pegawai pemerintah federal dan pengeluaran—memperburuk ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua partai politik tersebut.
Ia menyalahkan ,Partai Demokrat karena menyebabkan habisnya dana pemerintah, dan mengatakan kepada wartawan.
“Ketika Anda menutup pemerintahan, Anda harus lakukan pemutusan hubungan kerja.”
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya

Ketukan Tangan Presiden Prabowo ke Meja Podium saat Berpidato tentang Kemerdekaan Palestina Dipuji Donald Trump
