Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Presiden Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Amerika Serikat seharusnya memulai tahun fiskal setiap tanggal 1 Oktober. Namun, anggaran untuk tahun fiskal 2026 belum siap, sehingga diperlukan RUU pendanaan sementara.

Partai Republik mengendalikan kedua majelis di Kongres, tetapimemerlukan dukungan dari Partai Demokrat di Senat untuk meloloskan RUU sementara di Senat yang akan memastikan operasional pemerintah tetap berjalan hingga 21 November.

Namun, melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.

Senator Partai Republik juga menolak RUU anggaran terpisah yang dirancang oleh Partai Demokrat, yang mencakup perpanjangan kredit asuransi kesehatan yang akan habis masa berlakunya pada akhir tahun ini.

Baca juga:

20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel

Dengan kondisi itu, operasional pemerintah Amerika Serikat mengalami penutupan sebagian pada Rabu (1/10) untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun, setelah para senator gagal menyetujui RUU darurat pada menit-menit terakhir untuk memperpanjang pendanaan federal selama tujuh pekan.

Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump, serta Partai Demokrat sebagai oposisi saling menyalahkan menjelang batas waktu penutupan perpanjangan pendanaan federal, dan hingga kini belum jelas bagaimana kedua pihak akan mencapai kesepakatan untuk mendanai pemerintahan.

Terakhir kali pemerintah AS mengalami penutupan sebagian pada akhir 2018 selama 35 hari pada masa jabatan pertama Trump, akibat perselisihan mengenai keamanan perbatasan dan kebijakan imigrasi. Itu menjadi penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.

Pada Selasa (30/9), Senat menolak dua RUU pendanaan jangka pendek, satu yang diajukan oleh Partai Demokrat dan satu lagi oleh Partai Republik, karena keduanya gagal meraih 60 suara yang dibutuhkan untuk menjaga agar lembaga-lembaga pemerintah tetap beroperasi.

Penutupan ini dapat berdampak pada dirumahkannya atau pemberhentian banyak pekerja federal, serta penghentian sementara beberapa layanan pemerintahan.

Namun, meskipun terjadi penghentian, layanan-layanan yang dianggap penting seperti penegakan hukum, militer, dan pengendalian lalu lintas udara tetap akan beroperasi.

Kendati demikian, kejadian ini dinilai dapat membekukan gaji pegawai pemerintah federal, gangguan dalam sektor perjalanan, dan berdampak pada kondisi perekonomian AS secara lebih luas.

Sebelumnya pada Selasa (30/9), Trump—yang berupaya memangkas jumlah pegawai pemerintah federal dan pengeluaranmemperburuk ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua partai politik tersebut.

Ia menyalahkan ,Partai Demokrat karena menyebabkan habisnya dana pemerintah, dan mengatakan kepada wartawan.

“Ketika Anda menutup pemerintahan, Anda harus lakukan pemutusan hubungan kerja.”

#Donald Trump #Senat Amerika #Amerika Serikat
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Indonesia
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Ekspor dilakukan secara bertahap dengan total tujuh kontainer berisi 106 ton udang senilai Rp 20,4 miliar.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
Dikenal sebagai salah satu tokoh publik di Amerika Serikat yang secara konsisten dan terbuka menyuarakan pembelaan terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Cheney merupakan bagian dari pemerintahan Republik di bawah Presiden George W Bush dan menjadi sosok sentral dalam invasi Irak pada 2003 oleh AS dan aliansinya.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
 Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Bagikan