Setahun Jabat Wali Kota Solo, Harta Gibran Meningkat Rp 4,1 Miliar
Selasa, 19 April 2022 -
MerahPutih.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah mengupdate Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Januari 2022 untuk periodik 2021.
Berdasarkan data dari elhkpn.kpk.go.id yang dilihat merahputih.com pada Selasa (19/4), Gibran memiliki harta Rp 25.297.783.659. Dalam laporan tanggal 2 September 2020, Gibran mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 21.152.810.130.
Baca Juga
Bertemu Istri Gus Dur, Gibran Minta Masukan Selama Jadi Wali Kota
Harta kekayaan Gibran tersebut meningkat sebanyak Rp 4.144.973.529 dari laporan sebelumnya saat mendaftarkan diri ke KPUD untuk pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta.
Harta yang dimiliki Gibran terdiri dari harta tidak bergerak dan harta bergerak. Untuk harta tidak bergerak, Gibran memiliki tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Surakarta dan Sragen dengan estimasi nilai Rp 17.339.000.000. Seluruh tanah dan bangunan milik sendiri.
Sementara untuk harta bergerak, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memiliki delapan unit kendaraan yang nilai seluruhnya berjumlah Rp 682 juta.
Baca Juga
Rinciannya yaitu Motor Honda Scoopy tahun 2015, hasil sendiri, Rp7 juta; Motor Honda CB-125 tahun 1974, hasil sendiri, Rp 5 juta; Motor Royal Enfield tahun 2017, hasil sendiri, Rp 40 juta; dan Mobil Toyota Avanza tahun 2016, hasil sendiri, Rp 90 juta.
Kemudian Mobil Toyota Avanza tahun 2012, hasil sendiri, Rp 60 juta; Mobil Isuzu Panther tahun 2012, hasil sendiri, Rp 70 juta; Mobil Daihatsu Grand Max tahun 2015, hasil sendiri, Rp 60 juta; dan Mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2016, hasil sendiri, Rp 350 juta.
Gibran juga turut melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp260 juta; Kas dan Setara Kas Rp 2.188.369.663; harta lainnya sebesar Rp5.552.000.000; dan utang Rp 723.586.004. Dengan demikian total harta kekayaannya mencalai Rp 25.297.783.659. (Pon)
Baca Juga
Perusahaan di Solo Bayar THR Dicicil Lima Kali, Gibran: Besok Kita Panggil untuk Mediasi