Sering Alami Kekerasan Saat Liput Demo, Polisi Siapkan Rompi Khusus Wartawan

Selasa, 13 Oktober 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyambangi Mabes Polri, Senin (12/10). Tujuannya membahas keselamatan wartawan saat meliput aksi demonstrasi di lapangan. Termasuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap para wartawan oleh aparat ke depannya.

Pada pertemuan itu, Polri ditegaskan PWI, akan kembali mensosialisasikan ke aparat di lapangan bahwa kerja wartawan dilindungi Undang-undang dan tidak boleh mengalami kekerasan serta intimidasi. Meskipun sebenarnya hal ini sudah seringkali diinstruksikan ke aparat di lapangan.

"Artinya Polri juga wajib melindungi wartawan yang bekerja saat meliput aksi demonstrasi di lapangan," kata Kepala Divisi Humas Irjen Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono.

Baca Juga:

DPRD DKI: Polisi Jangan Bertindak Represif

Polisi, kata Argo, meminta wartawan di lapangan dilengkapi dengan tanda pengenal dan kartu identitas yang jelas.

"Karenanya ke depan kami akan membuat rompi khusus bagi wartawan di lapangan, agar dapat dikenali petugas. Sehingga tidak terjadi kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan," ujar Argo.

Untuk penyediaan rompi bagi wartawan ini, kata Argo, akan dimulai nantinya para wartawan di Mapolda Metro Jaya dan susul kota-kota besar di Indonesia.

Kekerasan Jurnalis
Kekerasan pada jurnalis. (Foto: AJI Bandung).

Sementara itu Ketua PWI Atal S Depari mengatakan, pada dasarnya Polri juga sepakat kinerja wartawan di lapangan adalah dilindungi Undang-undang serta dijamin tidak mengalami kekerasan.

Namun katanya di saat atau momen tertentu yang rusuh atau chaos saat aksi demonstrasi, keberadaan wartawan sangat menentukan untuk terhindar dari lapangan.

"Dalam teknis peliputan di lapangan saat aksi demonstrasi, jurnalis idealnya berada di belakang aparat, agar terhindar dari kekerasan," kata Atal.

Atau paling tidak, kata Atal, posisi wartawan adalah di samping antara aparat dan pendemo yang berhadapan.

"Jadi cerdaslah mengambil posisi. Jangan memaksakan diri menerobos ke depan, karena itu berpotensi mendapat kekerasan," kata Atal.

Terkait rencana Polri yang akan menyediakan rompi khusus bagi wartawan yang meliput di lapangan, Atal sangat mendukungnya.

"Karena dengan begitu, aparat mengetahui bahwa seseorang itu adalah wartawan, dan bukan ancaman bagi mereka. Sehingga wartawan terhindar dari kekerasan," kata Atal. (Knu)

Baca Juga:

Jurnalis Diamankan saat Liput Demo, Polisi Perlu Belajar Kode Etik Jurnalistik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan