Sego Gurih, Kuliner Khas Sekaten Yogyakarta
Minggu, 11 Desember 2016 -
MerahPutih Kuliner - Sekatenan tidak hanya sekadar tradisi budaya agama. Tidak pula sekadar keriuhan warganya dengan beragam hiburan rakyat. Di sekatenan juga terselip kuliner-kuliner tradisional yang muncul hanya pada saat sekatenan.
Salah satunya ialah Sego Gurih. Para pedagang sego gurih khas Yogyakarta jarang ditemui kecuali di sekatenan. Yap, sejak awal hingga akhir sekaten, para pedagang sego gurih bertebar di sekitar Masjid Gede Kauman maupun Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta.
Berdasarkan penelusuran merahputih.com, Sabtu (10/12), pengunjung tampak meramaikan pedagang-pedagang sego gurih. Secara sepintas, sego gurih tak ubahnya nasi liwet atau nasi uduk. Bahan nasinyanya pun ternyata sama, yakni nasi dengan olahan santan.
Namun, yang membedakannya, sego gurih khas sekaten Yogyakarta ialah sambal goreng krecek maupun sayur gudeg. Sedangkan bahan lainnya sama seperti nasi uduk yang biasa ditemui di berbagai tempat, yakni terdiri dari taburan kacang kedelai, ketimun, daun kemangi, emping, kerupuk, dan taburan bawang goreng. Selain itu, biasanya juga ditambahkan telur dadar.
"Seporsinya 8 ribu," papar Sugiyanti, salah seorang pedagang sego gurih saat ditemui di kawasan sekaten Yogyakarta.
Sego gurih memiliki makna bagi kehidupan warga Yogyakarta. Sego gurih merupakan sebuah wujud dari rasa syukur dan meminta keselamatan. Itu sebabnya biasanya sego gurih hadir dalam upacara syukuran sekatenan ini. (Fre)
BACA JUGA: