Saat Ukraina dan Rusia Saling Serang Jelang Donald Trump Dilantik
Kamis, 16 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Ukraina dan Rusia telah saling serang dengan pesawat nirawak dan rudal beberapa hari belakangan. Masing-masing berupaya memperoleh keuntungan menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Pemimpin baru AS itu telah berjanji untuk segera mengakhiri pertempuran, tetapi dengan sedikit rincian yang tersedia tentang bagaimana ia akan mencapainya. Kedatangannya di Gedung Putih membawa ketidakpastian besar pada invasi Rusia yang akan memasuki tahun keempat.
Pada Senin malam hingga Selasa, Kyiv melancarkan serangan yang mereka sebut paling masih selama konflik berlangsung sejauh ini. Ukraina menyerang jauh ke dalam Rusia dengan pesawat tanpa awak dan rudal, termasuk enam rudal balistik jarak jauh ATACMS buatan AS, kata pejabat Ukraina dan Rusia, demikian seperti dilaporkan CNN, Rabu (15/1).
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden yang akan lengser memberi lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Amerika untuk menyerang wilayah Rusia pada November tahun lalu.
Baca juga:
300 Tentara Korut Tewas di Ukraina, Dapat Perintah Lakukan Serangan Bunuh Diri
Rusia juga telah memperingatkan bahwa penggunaan ATACM akan ditanggapi dengan penembakan senjata baru Rusia, rudal balistik hipersonik jarak menengah yang dikenal sebagai "Oreshnik." Rudal tersebut hanya pernah ditembakkan satu kali sebelumnya, yaitu pada tanggal 21 November.
Militer Ukraina menyatakan bahwa fasilitas militer dan minyak menjadi sasaran serangan terbaru mereka, dan menyatakan serangan semacam itu akan terus berlanjut hingga agresi bersenjata Federasi Rusia terhadap Ukraina benar-benar dihentikan. (ikh)