Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 10 Mei 2025
Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Viral di TikTok, eks Marinir TNI AL tampil berseragam militer Rusia dan mengaku ikut operasi militer. (Foto: TikTok/@zstorm689)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com Jagat TikTok ramai usai akun @zstorm689 mengunggah foto dirinya berseragam militer Rusia dan juga mengenakan baret ungu khas Marinir TNI Angkatan Laut (AL).

Pria itu mengaku sebagai mantan prajurit Marinir Indonesia yang kini bergabung dalam operasi militer Rusia. Unggahan itu telah dilihat sebanyak 1,5 juta kali.

Dalam unggahan lainnya, pria itu tampak berpose di sebuah parit bersama anggota tentara lainnya dari berbagai bangsa seperti Arab, Afrika, dan Eropa.

TNI AL pun buka suara. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, membenarkan identitas pria itu sebagai eks prajurit.

"Serda Satria Arta Kumbara NRP 111026, mantan anggota Itkormar (Inspektorat Korps Marinir)," kata Wira kepada wartawan, Jumat (9/5).

Desersi terhitung mulai 13 Juni 2022 sampai sekarang.

Baca juga:

Nekat Tetap Hadiri Parade Rusia, Presiden Serbia Siap Terima Sanksi Uni Eropa

Dipecat dan Divonis 1 Tahun Penjara

Satria dinyatakan desersi, yaitu meninggalkan tugas militer tanpa izin. Karena itu, ia telah dipecat dari dinas keprajuritan dan divonis 1 tahun penjara melalui putusan in absentia, putusan tanpa kehadiran terdakwa.

Putusan dijatuhkan oleh Pengadilan Militer II-8 Jakarta dengan nomor perkara 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023, yang sudah berkekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023.

Meski demikian, TNI AL tidak menjelaskan apakah Satria sempat menjalani hukuman penjara atau tidak. Yang jelas, status hukumnya kini resmi bukan lagi bagian dari TNI.

Orang Asing di Perang Rusia-Ukraina

Kehadiran orang asing sebagai tentara dalam perang Rusia-Ukraina bukanlah hal aneh.

Media independen Rusia, Important Stories, pernah menyebut pada 23 April 2025 bahwa lebih dari 1.500 tentara bayaran asing dari 48 negara telah direkrut Rusia untuk berperang melawan Ukraina.

"Nepal menempati peringkat teratas dalam daftar, dengan setidaknya 603 warganya bergabung ke dalam tentara Rusia," tulis kyivindependent.com (23/4) yang mengutip laporan Important Stories.

Warga negara lain yang juga tercatat ikut bergabung antara lain berasal dari Sri Lanka (64 orang), China (51), India (43), Serbia (8), Kuba (8), dan Latvia (4).

Sementara dari negara-negara eks Uni Soviet, tercatat rekrutan berasal dari Tajikistan (86), Uzbekistan dan Belarus (masing-masing 71), Kirgistan (64), Kazakhstan (59), Turkmenistan (19), dan Moldova (12).

Pasukan Ukraina juga telah mengonfirmasi keberadaan tentara asing di medan tempur. Pada awal April, dua warga negara China ditangkap di Oblast Donetsk saat bertempur di pihak Rusia. (dru)

Baca juga:

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

#Marinir #Rusia #Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Bentrokan Pecah Lagi di Mako Brimob Kwitang, Pasukan Marinir Diterjunkan Lobi Massa Pengepung
Petugas Brimob berupaya memukul mundur peserta aksi yang terus melempari mereka.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 Agustus 2025
Bentrokan Pecah Lagi di Mako Brimob Kwitang, Pasukan Marinir Diterjunkan Lobi Massa Pengepung
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Bagikan