Saat Ukraina dan Rusia Saling Serang Jelang Donald Trump Dilantik


Arsip foto - Asap membubung ke langit di Kiev, Ukraina (27/2/2022). ANTARA/Xinhua/Lu Jinbo/aa.
MerahPutih.com - Ukraina dan Rusia telah saling serang dengan pesawat nirawak dan rudal beberapa hari belakangan. Masing-masing berupaya memperoleh keuntungan menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Pemimpin baru AS itu telah berjanji untuk segera mengakhiri pertempuran, tetapi dengan sedikit rincian yang tersedia tentang bagaimana ia akan mencapainya. Kedatangannya di Gedung Putih membawa ketidakpastian besar pada invasi Rusia yang akan memasuki tahun keempat.
Pada Senin malam hingga Selasa, Kyiv melancarkan serangan yang mereka sebut paling masih selama konflik berlangsung sejauh ini. Ukraina menyerang jauh ke dalam Rusia dengan pesawat tanpa awak dan rudal, termasuk enam rudal balistik jarak jauh ATACMS buatan AS, kata pejabat Ukraina dan Rusia, demikian seperti dilaporkan CNN, Rabu (15/1).
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden yang akan lengser memberi lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Amerika untuk menyerang wilayah Rusia pada November tahun lalu.
Baca juga:
300 Tentara Korut Tewas di Ukraina, Dapat Perintah Lakukan Serangan Bunuh Diri
Rusia juga telah memperingatkan bahwa penggunaan ATACM akan ditanggapi dengan penembakan senjata baru Rusia, rudal balistik hipersonik jarak menengah yang dikenal sebagai "Oreshnik." Rudal tersebut hanya pernah ditembakkan satu kali sebelumnya, yaitu pada tanggal 21 November.
Militer Ukraina menyatakan bahwa fasilitas militer dan minyak menjadi sasaran serangan terbaru mereka, dan menyatakan serangan semacam itu akan terus berlanjut hingga agresi bersenjata Federasi Rusia terhadap Ukraina benar-benar dihentikan. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia

Gencatan Senjata Masih Wacana, Rusia dan Ukraina Justru Gencarkan Serangan Drone

Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia

Pasukan Ukraina Kalah Telak di Kursk, Tentara Sebut Situasi Seperti Film Horor
