Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah


Arsip - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. /ANTARA/Anadolu/py
MerahPutih.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merasa dikhianati sejumlah tokoh Eropa yang berusaha menghalangi negaranya bergabung dengan menjadi anggota Uni Eropa (UE)
Para tokoh itu dituduh tengah melacur dengan menghalangi keanggotan Ukraina demi mendapatkan posisi podium yang lebih baik saat parade militer tahunan Rusia di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei mendatang.
“Kami menyesalkan bahwa beberapa tokoh di Eropa menghalangi proses ini. Bukan demi kepentingan negara mereka sendiri, tetapi demi mendapatkan tempat yang lebih baik di podium di Lapangan Merah,” kata Zelenskyy, dalam jumpa pers bersama Presiden Ceko Petr Pavel di Praha.
Baca juga:
Nekat Tetap Hadiri Parade Rusia, Presiden Serbia Siap Terima Sanksi Uni Eropa
Namun, Zelenskyy tidak menyebut siapa nama tokoh yang dimaksud, atau jabatan dan asal negara tertentu. "Bagi kita semua di Eropa, penting bahwa nilai-nilai Eropa benar-benar yang mendominasi. Nilai-nilai, bukan keinginan individu para politisi,” tandasnya, dikutip Antara, Senin (5/5).
Pernyataan Zelenskyy disampaikan menjelang parade militer tahunan yang akan digelar di Lapangan Merah Moskow pada 9 Mei, sebagai bagian dari perayaan 80 tahun Hari Kemenangan.
Hari Kemenangan merupakan hari libur yang dirayakan di Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet pada 9 Mei untuk memperingati penyerahan diri Jerman Nazi selama Perang Dunia II, yang secara resmi disebut Rusia sebagai Perang Patriotik Raya.
Baca juga:
Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator
“Dan bagi kita semua di Eropa, penting bahwa nilai-nilai Eropa benar-benar yang mendominasi. Nilai-nilai, bukan keinginan individu para politisi,” kata Zelenskyy, seraya menyatakan kesiapan Kyiv untuk membuka klaster pertama dalam proses aksesi Ukraina ke Uni Eropa tahun ini.
Mengomentari parade yang akan datang di ibu kota Rusia, Zelenskyy menyatakan sebagai bentuk provokasi terbaru Rusia. “Putin benar-benar ingin memamerkan tank-tank di parade, tapi seharusnya ia tidak memikirkan hal itu, tetapi akhir dari perangnya yang sebenarnya,” tandas Presiden Ukraina itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Era Baru Kemitraan Strategis Indonesia dan Uni Eropa

Apa Itu Visa Cascade yang Bikin Orang Indonesia Bisa Bebas ke Eropa Berulang Kali hingga Syarat Mendapatkannya

CEPA Tuntas, Prabowo Buka Jalan Produk Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa

Presiden Prabowo Sudah Tiba di Brussel Belgia, Bakal Lakukan Pertemuan Dengan Raja dan Komisi Eropa

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

Uni Eropa dan Pemprov Jawa Tengah Kolaborasi Produksi Beras Berkelanjutan Hemat Energi
