Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) menyampaikan keterangan pers bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic (kiri) usai menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)Â di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (23/9/2025).
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa meneken Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang ditargetkan dapat menggenjot peningkatan pasar tenaga kerja dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tanah air.
Penandatanganan itu dilaksanakan langsung bersama dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic dan disaksikan langsung 21 duta besar negara-negara Uni Eropa di Nusa Dua, Bali, Selasa (23/9).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk ekspor tenaga profesional di Uni Eropa setelah penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Pasar tenaga kerja di Uni Eropa sangat menjanjikan bagi pekerja Indonesia.Uni Eropa, membutuhkan banyak anak muda produktif untuk mengisi beberapa sektor tenaga kerja.
"Karena Eropa ini kan mereka itu masyarakat menua, aging population. Mereka itu kekurangan anak muda, kekurangan tenaga kerja, sedangkan ekonomi mereka kan butuh disupport, nah itu yang harus kita tangkap," ujar Dzulfian.
Ia menyampaikan Uni Eropa memiliki regulasi maupun perlindungan yang baik terhadap para pekerja migran, dibanding kan dengan negara-negara seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, serta Timur Tengah.
Selain itu, penandatanganan IEU CEPA ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
"Nah itu akan terselesaikan kalau kita ngirim ke Eropa, karena perlindungan terhadap pekerja migran itu di Eropa jauh lebih bagus lah dibandingkan negara-negara yang tadi saya sebut gitu. Ketika pengangguran masih banyak di Indonesia, itu salah satu solusi yang bisa ditawarkan," terang Dzulfian.
Guna meningkatkan daya saing, lanjut Dzulfian, pemerintah bisa membantu dari sisi pelatihan untuk calon pekerja migran, mulai dari belajar bahasa asing gratis, hingga peningkatan kemampuan di bidang tenaga kesehatan.
Selain itu, Dzulfian menekankan bahwa pemerintah harus jeli melihat peluang yang bisa dimanfaatkan secara optimal dari perjanjian kemitraan antara Indonesia dan Uni Eropa.
"Sehingga yang didorong untuk maju tidak hanya dari sisi ekspor barang saja," ujarnya dikutip Antara. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Presiden Setujui Program Latihan Kerja Kepala Keluarga Ekstrem Miskin, 4 Bulan Langsung Jadi Satpam
Presiden Lula Sebut Indonesia - Brasil Wakili 500 Juta Jiwa, Dorong Kerja Sama Ekonomi dan Sosial
Jadikan Bahasa Portugis Pelajaran Wajib, Prabowo Sebut Indonesia dan Brasil Kini ‘Bestie’
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
Prabowo Menilai Indonesia dan Brazil Miliki Kesamaan Posisi Sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva Tiba di Indonesia, Bakal Lihat Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Afrika Selatan Kunjungi Indonesia, Cek Jadwal Penutupan Jalan di Jakarta