Rusia Tolak Kehadiran Pasukan Perdamaian di Ukraina, Beda dengan Klaim Trump

Rabu, 26 Februari 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Rusia kembali menegaskan penolakannya terhadap kemungkinan pengerahan pasukan perdamaian Eropa ke Ukraina, meskipun sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Moskow tidak keberatan dengan ide tersebut.

Dalam pernyataannya pada Senin (26/2), Trump mengungkap bahwa baik dirinya maupun Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui gagasan pasukan perdamaian Eropa di Ukraina.

"Ya, dia (Putin) akan menerima itu (pengerahan pasukan perdamaian)," kata Trump, dikutip dari Aljazeera, Rabu (26/2).

"Saya secara khusus menanyakan hal itu kepadanya. Dia tidak masalah dengan itu."

Baca juga:

Ukraina dan AS Capai Kesepakatan Mineral Langka, Trump Janjikan Bantuan Peralatan Militer

Namun, pada Selasa pekan ini, Rusia menepis klaim Trump. Juru bicara Dmitry Peskov, saat ditanya oleh wartawan, tidak secara langsung membantah pernyataan Trump tetapi kembali menegaskan sikap tegas Rusia.

"Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sudah menyampaikan posisi kami soal ini. Saya tidak punya tambahan atau komentar lebih lanjut. Saya biarkan ini tanpa komentar," ujar Peskov.

Rusia Tegas Menolak Kehadiran Pasukan NATO

Rusia telah berulang kali menegaskan penolakannya terhadap kehadiran pasukan NATO di Ukraina, bahkan jika mereka datang dengan bendera berbeda. Pekan lalu, Lavrov memperingatkan bahwa kehadiran pasukan asing di Ukraina akan dianggap sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan Rusia.

Pernyataan terbaru ini semakin memperjelas sikap Rusia yang menolak keterlibatan militer Barat dalam konflik Ukraina, terlepas dari klaim Trump bahwa Putin tidak keberatan. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan