Ribuan Ibu Hamil di DIY Terpapar COVID-19, 67 Orang Meninggal Dunia

Rabu, 22 September 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Sebanyak 1.498 ibu hamil di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpapar COVID-19. Dari jumlah tersebut, 67 orang meninggal dunia karena terpapar virus mematikan ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan jumlah tersebut adalah angka kumulatif sejak pandemi pada Maret 2020 lalu hingga Juli 2021.

Baca Juga

Naik KRL Solo-Yogyakarta Harus Menunjukkan Sertifikat Vaksin

"Data sampai hingga 17 agustus 2021, total bumil yang meninggal dunia mencapai 99 orang. 67 diantaranya meninggal karena COVID-19," ujar Pembajun di Yogyakarta, Selasa (21/9).

Pemda DIY pun gerak cepat menekan kasus kematian ibu hamil ini. Dinas Kesehatan DIY bersama BKKBN melakukan vaksinasi bagi ibu hamil. Pemda DIY menargetkan sekitar 13.400 ibu hamil di DIY mendapatkan vaksinasi COVID-19 secepatnya.

Pemda juga menggandeng Universitas serta instansi lainnya untuk menyediakan lokasi vaksinasi. Pembajun melanjutkan vaksinasi Covid-19 ditujukan untuk ibu hamil yang sudah masuk ke trisemester kedua atau usia kehamilan minimal 13 minggu.

"Mereka mendapatkan vaksinasi jenis Moderna dan Sinovac,"kata dia.

Vaksinasi ibu hamil di UGM. Foto: Humas UGM
Vaksinasi ibu hamil di UGM. Foto: Humas UGM

Plt Kepala BKKBN DIY, Chinggih Widanarto mengungkapkan, BKKBN terus ikut memantau kesehatan ibu hamil di DIY, termasuk melakukan tracing pada mereka yang terpapar COVID-19. Laporan kesehatan dilakukan setiap hari untuk proses vaksinasi ibu hamil di Indonesia, termasuk di DIY.

"Pemerintah mencapai minimal 2,3 sampai 2,5 juta (bumil di Indonesia) yang tervaksin dengan keterlibatan BKKBN," sebutnya

Prosedur khusus untuk pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil sesuai dengan SOP Satgas COVID-19. Selain itu diatur oleh Dinas Kesehatan di masing-masing kabupaten/kota.

"Sehingga vaksinasi ini bisa cepat membentuk herd immunity," ujarnya. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

PPKM Turun ke Level 3, PTM di Kota Yogyakarta Menunggu Hasil Kajian Epidemiologi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan