Naik KRL Solo-Yogyakarta Harus Menunjukkan Sertifikat Vaksin


Penumpang KRL Solo-Yogyakarta di Stasiun Solo Balapan menunjukkan sertifikat vaksin sebelum naik kereta lokal, Minggu (12/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo membuat kebijakan baru bagi penumpang KRL. Syarat baru tersebut berupa menunjukkan sertifikat bukti vaksin menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengatakan, untuk naik KRL sekarang sudah tidak lagi memberlakukan penggunaan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Penumpang KRL sekarang hanya cukup menunjukkan sertifikat vaksin yang dimiliki baik dalam bentuk fisik maupun melalui aplikasi PeduliLindungi.
Baca Juga:
Pengelola Kafe dan Restoran Keluhkan Sulitnya Bikin QR Code PeduliLindungi
"Naik KRL Solo-Yogyakarta sekarang mudah. Cukup menunjukkan syarat vaksin saja," kata Supriyanto, Minggu (12/9).
Ia mengatakan, syarat sertifikat vaksin untuk naik KRL berlaku mulai Sabtu (11/9). Kebijakan baru ini sudah disosialisasikan di semua stasiun yang dilewati KRL.
"Kita sudah pasang spanduk di akses masuk KRL terkait aturan syarat vaksin ini. Biar masyarakat tahu," ungkap dia.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, penggunaan sertifikat vaksin sebagai syarat naik kereta lokal, termasuk KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, maupun KA Prambanan Ekspres sudah dimulai sejak 8 September lalu. Khusus KRL Solo-Yogyakarta berlaku 11 September.
"Calon penumpang dapat menunjukan sertifikat vaksin kepada petugas melalui aplikasi PeduliLindungi, secara fisik (dicetak), maupun secara digital," tutur dia.
Petugas stasiun, kata dia, juga akan meminta pengguna untuk menunjukkan KTP atau identitas lainnya guna dicocokkan dengan sertifikat vaksin. Sertifikat vaksin yang diterima sekurang-kurangnya adalah vaksin dosis pertama.
Pihaknya menegaskan, meski tak lagi menggunakan STRP, tetapi pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL masih berlaku. Dimana petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun guna mencegah kepadatan di dalam KRL.

"Protokol kesehatan secara ketat juga masih berjalan di stasiun. Pengguna harus melalui pengukuran suhu tubuh saat memasuki stasiun, pakai dobel masker, dan menjaga jarak," katanya.
Seorang penumpang KRL Solo-Yogyakarta di Stasiun Solo Balapan, Mariyana (32) mengaku tidak keberatan dengan syarat baru naik KRL Solo-Jogja tersebut. Pasalnya, hal tersebut dinilainya lebih praktis ketimbang harus menunjukkan STRP.
"Dengan syarat sertifikat vaksinasi jadi syarat naik kereta api lokal membuat lebih nyaman. Kita jadi tahu semua yang naik kereta dalam kondisi sehat," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Waspada Situs Palsu Menyerupai PeduliLindungi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta

Demo ‘Revolusi Rakyat’ Dekat DPR Ricuh, Penumpang KRL Tujuan Serpong dan Rangkasbitung Diminta Hindari Stasiun Palmerah

Perayaan 17 Agustus, Penumpang KRL Jabodetabek Membeludak di Sejumlah Stasiun, Nikmati Diskon Tarif Rp 80

Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Ditinggikan Jadi 1,7 M, Cegah Penumpang Main Asal Lompat

Ada Gangguan, KRL Bogor-Jakarta Kota Cuma Sampai di Stasiun Manggarai

Begini Cara KAI Percepat Boarding dengan Face Recognition, Bye-Bye Antrean

Terlibat Pelecehan Seksual, Puluhan Orang Masuk 'Blackist' dan Dilarang Naik KRL

Viral KRL Jakarta-Bogor Jadi Sasaran Pelemparan, Pelaku Langsung Diciduk Polisi!

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)