Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Presiden RI, Prabowo Subianto, saat naik KRL. Foto: Setpres RI
MerahPutih.com - Rencana Presiden RI, Prabowo Subianto, yang ingin menambah 30 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dinilai tepat.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menilai, dukungan Prabowo memberi energi baru untuk mempercepat peningkatan kapasitas dan kualitas layanan.
“Kami menyiapkan langkah lanjutan, mulai dari kajian kebutuhan teknis, strategi pengadaan, hingga kesiapan operasi agar 30 rangkaian baru ini segera terealisasi,” jelas Anne di Jakarta, Kamis (6/11).
Berdasarkan proyeksi KAI, jumlah pelanggan KRL akan meningkat dari 331,8 juta pada 2025 menjadi lebih dari 417 juta pada 2029.
Baca juga:
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
Secara total, seluruh layanan KAI Commuter di Jabodetabek, KA Bandara, serta wilayah Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan naik dari 381,9 juta pelanggan pada 2025 menjadi sekitar 490 juta pada 2029.
“Penambahan sarana baru akan memperluas kapasitas angkut dan mengurangi kepadatan di jam sibuk, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan efisien,” tutup Anne.
Sementara itu, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin menyampaikan, bahwa rencana penambahan 30 rangkaian baru ini merupakan program tambahan di luar alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diterima sebelumnya.
Langkah ini menjadi sinyal kuat kolaborasi pemerintah dan KAI untuk memperkuat layanan transportasi massal, yang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di kawasan metropolitan.
Baca juga:
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
“Fokus kami adalah memastikan perjalanan yang selamat, tepat waktu, dan nyaman bagi pelanggan,” ujar Bobby.
Bobby menambahkan, program ini berjalan beriringan dengan investasi yang telah dilakukan KAI melalui KAI Commuter, termasuk pengadaan sarana baru dari CRRC dan INKA.
Seluruhnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang modernisasi perkeretaapian nasional guna memperkuat transportasi publik yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dialokasikan kepada KAI untuk proyek pengadaan sarana KRL mencapai total Rp 5,3 triliun.
Baca juga:
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Dukungan tersebut diberikan secara bertahap dalam periode 2024 hingga 2026 dan disalurkan melalui KAI Commuter untuk mendukung percepatan investasi serta modernisasi layanan transportasi berbasis rel.
Sebelumnya, Prabowo menyebutkan bahwa pengajuan awal KAI sebesar Rp 4,8 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian KRL baru telah disetujui dan bahkan ditingkatkan menjadi Rp5 triliun.
Penambahan anggaran ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap penguatan layanan publik yang menjangkau masyarakat luas. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Libur Panjang Nataru, KAI Commuter Tambah 4 Perjalanan Commuter Line Yogyakarta
KAI Perkuat Keselamatan Perlintasan Sebidang, Dukung Mobilitas Nataru
Masuk Masa Nataru 2026, Lonjakan Keberangkatan Diprediksi Berlangsung Pekan Depan
1,7 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Ludes Terjual untuk Liburan Nataru 2026, Yogyakarta dan Bandung Jadi Kota Tujuan Favorit
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pecat Bahlil karena Ketahuan Bohong Listrik di Aceh Sudah Menyala
KAI Pastikan Awak Kereta Bebas Narkoba Jelang Lonjakan Penumpang Nataru
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,5 Juta, Pasar Senen Jadi Stasiun Tersibuk
Prabowo Ingatkan Kepala Daerah Papua tak Gunakan Dana Otsus untuk Jalan-Jalan