Rencana Pembentukan Presidential Club, Pengamat: Tugas Tak Mudah
Minggu, 05 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Rencana pembentukan "Presidential Club" o;eh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, dinilai positif untuk mendinginkan hubungan antar Presiden terdahulu. Sebab, ada kesan hubungan tidak harmonis di antara para presiden terdahulu.
Khususnya, antara Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden keenam. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo.
"Bisa saja menjadi bridging bagi Prabowo untuk bisa menyatukan mantan-mantan presiden itu, untuk bersatu, rekonsiliasi untuk islah, agar baik-baik di antara mereka," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (5/5).
Namun, kata dia, belum tentu para presiden terdahulu itu bakal mau menerima upaya Prabowo tersebut guna menciptakan suasana keakraban.
Baca juga:
Cak Imin Nilai Rencana Prabowo Membentuk Presidential Club Bisa Bikin Lebih Produktif
Jika berada di satu tempat yang sama tetapi tidak saling akrab, maka mereka menurutnya bakal tetap membelakangi satu sama lain.
“Tantangannya adalah mereka masih berkonflik, masih disharmonis, mereka belum akrab, mereka masih bermusuhan,” ujar Ujang .
Menurut Ujang, perlu upaya rekonsiliasi terlebih dahulu antara para presiden terdahulu sebelum dipersatukan di dalam presidential club. Sebab, ketidakharmonisan tersebut dikhawatirkan membuat forum yang digelar tak berjalan sehat.
“Khususnya antara Mega dengan SBY, antara Jokowi dengan Mega, yang ada di dalam sebuah tempat itu akan saling menggerutu. Mereka akan saling membelakangi, akan saling berhadapan-hadapan, dan tidak sehat,” tutur Ujang yang juga pengajar di Universitas Al Azhar ini.
Baca juga:
Meski begitu, Ujang menilai, upaya Prabowo Subianto menjembatani hubungan antar pendahulunya melalui presidential club adalah langkah yang positif.
“Saya melihat keinginan Prabowo itu positif, yang bagus saja,” pungkas dia. (knu)