Rebut Suara Kaum Millennial, AHY Bidik Pilpres 2019

Selasa, 03 April 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Suara millennial menjadi salah satu target Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Komandan Satgas Pemenangan Partai Demokrat dalam Pemilu 2019.

Dalam safari politik bertajuk AHY Sambangi Jawa Timur, AHY melakukan temu wicara dengan sejumlah kader dan simpatisan partai.

"Sehari memang ada empat kabupaten kota yang saya kunjungi. Dan selama enam bulan ini, sudah ada 20 provinsi yang saya datangi. " ujar AHY saat di Surabaya pada Senin (2/4).

Menurut AHY, tujuan dari kegiatan tersebut selain untuk membangun soliditas kader di daerah demi Pemilu 2019 juga sebagai kampanye Pilkada 2018. Khusus Jawa Timur, AHY dan Partai Demokrat bergerak demi memenangkan Pasangan Khofifah-Emil Dardak. Bagi AHY, kemenangan Pilkada 2018 diyakini akan berdampak pada Pilpres 2019.

AHY saat berkampanye di Surabaya
AHY saat berkampanye di Surabaya, Jawa Timur (MP/Budi Lentera)

Nah, tujuan kehadiran AHY yakni merebut simpati suara kaum millennial.

"Setiap hari kita turun gunung. Jadi, sekeluarga turun gunung." ujar AHY yang ditemani pengurus DPP Partai Demokrat disertai tawa.

Untuk Provinsi Jawa Timur, kata Agus salah satu daerah yang harus dimenangkan. Selain jumlah penduduknya yang banyak, 52 persen pemilih adalah kaum millennial. Tak heran, sasaran kampanye Agus adalah anak-anak muda.

Oleh sebab itu, pada Pilgub Jawa Timur, ia juga akan sekuat tenaga memenangkan pasangan Khofifah-Emil yang lebih banyak memilih kaum millennial.

"Kenapa saya suka memilih pemuda? Karena pemuda adalah masa depan bangsa. Seperti Emil Dardak, Bupati termuda yang begitu inovatif.," lanjut Agus.

AHY optimis bisa rebut suara kaum millennial
AHY optimis bisa rebut suara kaum millennial (MP/Budi Lentera)

Baginya, pemuda sudah saatnya kembali menjadi bagian dari untuk peran memajukan bangsa. Ia pun mencontohkan seperti Prancis, Italia, New Zealand yang melahirkan generasi muda yang menjadi pimpinan negeri.

"Negara-negara mereka adalah negara maju. Bukan negara berantakan yang tidak punya pemimpin. Pemuda jangan dianggap kurang pengalaman. Penemu google dan penemu facebook, ia membuatnya pada waktu usia mereka masih muda." lanjutnya.

Bahkan, lanjut Agus, setiap pemuda harus punya cita-cita menjadi putra-putri terbaik bangsa. Namun, bukan berarti menjadi bagian dari politik. Tetapi, bisa berkontribusi positif untuk bangsa.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan