Puasa Ramadan, Tubuh Membakar Lemak
Rabu, 13 Maret 2024 -
MERAHPUTIH.COM - TIDAK makan dalam jangka waktu tertentu mengubah metabolisme tubuh. Perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat berpuasa berbeda-beda. Hal itu tergantung pada durasi berpuasa.
Secara teknis, seperti dilansir Hellosehat, tubuh baru memasuki ‘fase puasa’ setelah 8 jam sejak makan terakhir, yakni saat usus selesai menyerap zat gizi dari makanan.
Baca juga:
Pada kondisi normal, glukosa (gula) dari makanan tersimpan dalam hati dan otot sebagai sumber energi utama. Sebelum memasuki fase puasa, tubuh akan membakar sumber energi tersebut sehingga kamu dapat melakukan kegiatan seperti biasa.
Ketika glukosa habis, lemak menjadi sumber energi selanjutnya. Tubuh kamu yang tadinya membakar glukosa kini beralih melakukan metabolisme lemak. Singkatnya nih, puasa bisa bikin tubuh kamu membakar lemak.
Ketika lemak sudah habis, tubuh terpaksa memakai protein sebagai sumber energi. Penggunaan protein sebagai sumber energi tidaklah sehat karena protein yang dipecah berasal dari otot. Pembakaran protein dalam jangka waktu tertentu bisa membuat otot menjadi kecil dan lemah.
Pada puasa Ramadan, kamu hanya berpuasa selama 13-14 jam. Dalam rentang waktu itu, tubuh mulai kehabisan glukosa dan menggunakan lemak sebagai sumber energi kedua. Dengan begitu, puasa Ramadan tidak menyebabkan pemecahan protein.
Proses metabolisme lemak saat puasa justru bermanfaat bagi tubuh karena membantu penurunan berat badan dan kolesterol darah. Penurunan berat badan yang sehat dapat membantu mengontrol diabetes dan menurunkan tekanan darah.(*)
Baca juga: