PSI Geram Nisan Salib Dipotong Warga, Ini Kata Raja
Rabu, 19 Desember 2018 -
MerahPutih.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni ikut menanggapi kasus pemotongan nisan salib jenazah yang dikubur di pemakaman muslim di Jogyakarta.
Raja Juli Antoni menilai, pemotongan salib membuktikan masih ada sikap diskriminasi di tengah masyarakat dan terjadi dalam kesehariannya.
"Ini membuktikan bahwa diskriminasi itu tidak hanya terjadi sehari-hari dalam kehidupan kita bahkan terhadap jenazah. Mayat pun ketika orang tidak lagi hidup di dunia ini perilaku diskriminatif itu masih ada," kata Raja Juli kepada awak media di Jakarta, Rabu (20/12).
Menurutnya, kejadian semacam ini menandakan publik sedang mengalami krisis kebangsaan yang luar biasa. Sehingga salah satu perlawanan terhadap intoleransi melalui civil education melalui jalur politik yang antitoleransi sangat mendesak dilakukan.
"Di situ peran PSI. Saya kira kalau kami masuk parlemen, kami akan mendampingi pak Jokowi bertindak lebih decisive, lebih tegas, menjalankan tugas-tugas kebangsaan kita, meletakkan fondasi bangunan kebangsaan kita yang bebas dari intoleransi dan diskriminasi," tuturnya.
Sebelumnya dikabarkan, nisan salib seorang warga bernama Albertus Slamet Sugihardi dipotong bagian atas oleh warga Purbayan, Kotagede, Jogyakarta.
Pemotongan nisan salib dilakukan atas kesepakatan pihak keluarga dan warga setempat karena mayoritas jenazah yang dimakamkan adalah muslim.
Kasus ini kemudian menjadi perhatian karena videonya beredar di dunia maya. (Fdi)