PSI dan Demokrat Nikmati Kenaikan Elektabilitas Berkat Kampanyekan Ganjar dan Anies
Jumat, 16 Desember 2022 -
MerahPutih.com - Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas dua partai mengalami kenaikan signifikan.
Partai Demokrat mengalami lonjakan dari 5,6 persen menjadi 7,5 persen, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga naik dari 5,6 persen menjadi 5,8 persen.
Baca Juga:
Bawaslu Sebut Safari Politik Anies Baswedan Kampanye Terselubung
"Di tengah turunnya elektabilitas banyak partai-partai politik, Demokrat dan PSI justru mengalami kenaikan," ucap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta di Jakarta, Kamis (16/12).
PDIP turun dari 19,5 persen menjadi 18,8 persen, tetapi tetap unggul pada posisi pertama. Gerindra juga bertahan pada peringkat kedua, melemah dari 13,2 persen menjadi 11,6 persen.
Partai-partai lain yang juga turun adalah Golkar (8,8 persen ke 7,3 persen), PKB (7,1 persen ke 6,3 persen), dan PKS (6,0 persen ke 5,0 persen).
Demokrat menempatkan diri pada tiga besar, menggeser posisi Golkar. Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga naik dari 5,6 persen menjadi 5,8 persen.
Menurut Okta, belum ada perubahan signifikan dalam setahun terakhir, di mana PDIP dan Gerindra masih berada pada posisi unggul.
"Begitu pula dengan partai-partai lain, seperti Golkar, PKB, dan PKS," katanya.
Dinamika juga terjadi di antara partai-partai oposisi, di mana PKS sempat naik pada Agustus 2022, tetapi kini kembali turun.
"Ada faktor lain, di mana Demokrat dan PKS tengah berebut posisi memimpin dalam Koalisi Perubahan untuk pencapresan Anies Baswedan," katanya.
Gerindra yang mengusung Prabowo secara resmi belum mengumumkan capres-cawapres yang bakal diusung bersama PKB.
Demikian pula dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin Golkar, atau PDIP sekalipun, masih terlihat sabar, tidak bersikap terburu-buru.
"Hanya PSI yang telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres," ucapnya.
Baca Juga:
Bawaslu Ungkap Laporan Dugaan Pelanggaran Anies Tak Penuhi Syarat Materiil