Program Makan Siang Gratis Bisa Bikin Lonjakan Impor Beras
Kamis, 15 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Program makan siang gratis yang dijanjikan Presiden terpilih RI Prabowo Subianto diprediksi akan melonjakkan impor pangan. Sementara saat ini ada kecenderungan produktivitas pertanian padi di Indonesia menurun.
Artinya, ada selisih yang kemungkinan besar ditutupi dengan impor yang makin meningkat. Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dwi Andreas Santosa meminta agar pemerintah mempersiapkan mitigasi dampaknya dengan serius.
Andreas menyampaikan ini dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema "Kedaulatan Pangan di Indonesia" yang digelar PDI Perjuangan (PDIP) di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Baca juga:
Gibran Tambah 3 Sekolah SDN Solo Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Berlangsung 5 Hari
"Rencana makan siang gratis akan melonjakkan impor pangan. Kita harus hati-hati akan hal ini. Apalagi produktivitas padi kita cenderung menurun," kata Andreas.
Pada bagian lain, Andreas menyoroti ketergantungan pada impor pangan dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan. Baginya, apa yang disampaikan para Founding Fathers soal pentingnya sektor pertanian dan pangan, harus dihidupkan lagi.
"Ketika Presiden Bung Karno meresmikan Kampus Fakultas Pertanian UI 1952, beliau menyatakan dalam naskahnya, pangan adalah soal hidup atau mati. Ini sangat betul. Ketika kita melupakan pangan, selesai sudah," katanya.
Ia mengatakan, saat ini bisa mendebat jika pemerintah Indonesia mengklaim bisa mengalahkan produktivitas pangan negara tetangga. Dan orang bisa mendebat jika Indonesia menyebut diri sebagai lumbung pangan dunia.
Sebab faktanya, kata Andreas, saat ini hanya dalam 10 tahun dari 2013 sampai 2023, nilai impor Indonesia di sektor pangan melonjak hampir dua kali lipat.
Baca juga:
Jakarta Bakal Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dengan Duit CSR BUMD
"Terlepas setuju atau tidak, progam makan siang gratis ini akan dilakukan. Tapi harus disiapkan bagaimana mitigasi risiko program ini sehingga sehingga tidak menjadi bencana," tuturnya.
Andreas juga mengingatkan apabila susu menjadi salah satu item program makan siang gratis, maka ini juga akan meningkatkan impor susu. Sebab, sapi perah di Tanah Air tidak mampu mencukupi hal itu.
"Sehingga impor susu pun bisa melonjak lima kali lipat," imbuhnya.
Dengan begitu, ia menilai Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengemas sebuah program diversifikasi pangan. Kalau tidak, impor beras akan melonjak tinggi. (Pon)