Presiden Sebut Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Media Konvensional Meningkat

Sabtu, 09 Februari 2019 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo mengaku gembira dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media konvensional dibandingkan dengan media sosial.

"Terus terang saya sangat gembira dengan situasi seperti ini. Selamat kepada pers yang masih sangat dipercaya masyarakat," kata Jokowi di sela sambutan Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Grand City Surabaya, Sabtu (9/2).

Menurutnya, tidak mudah membuat publik percaya di tengah persaingan media sosial yang marak dengan suguhan-suguhan informasinya.

Berdasakan data yang disampaikannya, pada 2016 tingkat kepercayaan terhadap media konvensional 59 persen dan 45 persen ke media sosial. Syahdan pada 2017 mencapai 58 persen terhadap media konvensional dan 42 persen ke media sosial.

Lantas pada 2018 tingkat kepercayaan terhadap media konvensional mencapai 63 persen dan 40 persen untuk media sosial.

Presiden Joko Widodo. (Antara)
Presiden Joko Widodo. (Antara)

"Dari data itu, semakin ke sini semakin besar kepercayaan publik. Ini harus dipertahankan," katanya.

Era media sosial, kata Jokowi, membuat siapa pun dapat bekerja sebagai jurnalis. Namun, tidak sedikit yang menyalahgunakan media sosial untuk menebar ketakutan di ruang publik.

"Sekarang setiap orang bisa bisa menjadi wartawan dan pemimpin redaksi. Tetapi kadang digunakan untuk menciptakan kegaduhan, ada juga yang membangun ketakutan pesimisme," ujarnya.

Presiden mencontohkan, saat pemerintah menyampaikan satu informasi yang berisi kabar baik dan fakta, yang muncul di ruang publik justru disimpulkan sebagai satu pencitraan semata.

"Ketika pemerintah menyampaikan well infomation society, jangan diartikan sebagai kampanye atau pencitraan, tetapi itu untuk membangun masyarakat yang sadar akan informasi," ujarnya.

Jokowi berharap, di tengah kegaduhan dan masifnya peredaran berita bohong, media konvensional yang profesional dapat menjadi pengendali suasana, mencari kebenaran dan fakta.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan