Potong Kuota Sapi Impor, Pemerintah Harus Siap Reaksi Importir yang Tersakiti

Selasa, 01 September 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Bisnis - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Thomas Sembiring mengatakan pemerintah harus siap dalam menerima reaksi importir yang tersakiti akibat pemangkasan kuota impor sapi yang dilakukan pemerintah.

"Dia (pemerintah) potong kuota impor orang buat reaksi. Harusnya dia (pemerintah) siap dong, kalau saya turunkan seperti ini tentu orang ini (importir) akan sakit hati dan pasti akan bereaksi. Nah kalau bereaksi, berarti harus seperti ini. Harusnya bisa terbaca dong. Pola pikirnya harus tahu,"ujarnya ketika ditemui wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa, (1/9).

Seperti diketahui gejolak kenaikan harga daging sapi dan aksi mogok para pedagang daging sapi beberapa waktu lalu diakibatkan oleh pembatasan kuota impor yang dilakukan oleh Pemerintah. Dimana Pemerintah hanya mengeluarkan izin impor sebanyak 50.000 ekor sapi untuk Bulog. Pembatasan impor sapi ini dilakukan untuk melindungi para peternak sapi lokal.

Namun sayangnya Thomas tidak sependapat dan tidak terima alasan pemerintah yang ingin melindungi para peternak sapi lokal. Karena dalam menjual sapi di pasaran, para peternak lokal selalu dan wajib mengikuti harga daging yang dijual importir.

"Sekarang kalau niliai tukar rupiah Rp14.000 per dolar AS. Berapa pun harganya peternak lokal tentu akan sesuaikan dengan harga impor. Jadi kalaupun sekarang harga sudah Rp.41.000 dulunya itu Rp20.000 masa peternak lokal terpukul? Kan tidak mungkin donk. Saua tegaskan peternak lokal selalu menyesuaikan harga impor," pungkasnya.(rfd)

 

Baca Juga:

Kemendag: Impor Sapi Hanya dari Australia karena Bebas PMK

DPR Pertanyakan Kesanggupan Bulog Mengimpor Sapi

Kemendag Keluarkan Izin Impor Sapi

Kemendag Berencana Impor Sapi Lagi

Mendag: Impor Sapi Dilakukan Bertahap

 

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan