Pemerintah Tidak Lagi Berlakukan Batasan Kuota Impor Sapi Hidup Demi Ketahanan Pangan


Arsip - Pekerja membersihkan kandang sapi impor dari Australia di Fasilitas Instalasi Karantina Hewan, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
MerahPutih.com - Dalam peringatan 'Hari Susu Nusantara' 2025, pemerintah menggaungkan pentingnya konsumsi susu demi generasi emas yang berkualitas. Hari Susu Nusantara tahun ini diharapkan mampu menjadi titik balik bagi industri persusuan nasional, sekaligus mendorong masyarakat untuk menjadikan susu sebagai bagian dari pola konsumsinya sehari-hari.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Minggu mengatakan, pemerintah terus berupaya menyeimbangkan antara pengadaan luar negeri (impor) dan produksi dalam negeri guna menyuplai kebutuhan susu secara nasional.
Kampanye konsumsi susu menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, di mana susu ditetapkan sebagai salah satu program prioritas dalam sektor pangan nasional.
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai skema investasi untuk pengembangan peternakan sapi perah, pabrik pengolahan susu, dan infrastruktur pendukung lainnya guna mendongkrak kapasitas produksi susu lokal.
Baca juga:
KRL Baru Rute Bogor-Cikarang Sudah Beroperasi, Langsung Diimpor dari China
"Pemerintah sudah menyiapkan untuk investasi masuk buat peternakan susu sapi, pabrik susu, dan lainnya. Jadi kita berupaya mem-balance importasi dan produksi susu dalam negeri," kata Arief ditemui di sela menghadiri peringatan Hari Susu Nusantara 2025.
Menurut dia, kebijakan itu sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo yang mendorong swasembada pangan, termasuk menjadikan susu sebagai produk strategis berbasis produksi dalam negeri.
Dengan potensi pasar lebih dari 280 juta jiwa, Arief menekankan pentingnya membangun industri susu di Indonesia agar manfaat ekonominya dirasakan langsung oleh masyarakat dan pelaku usaha lokal.
"Jadi market-nya ada di Indonesia, kalau masuk ke Indonesia, dibuat di Indonesia, kan tentunya akan lebih bagus," ungkap dia.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, susu merupakan bagian penting dari program pangan nasional karena berperan besar dalam menciptakan generasi sehat, kuat, dan cerdas menghadapi tantangan global.
Program pokok Presiden terkait pangan mencakup unsur karbohidrat dan protein, di mana susu menempati posisi strategis dalam menunjang kecerdasan dan pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Pemerintah tidak lagi memberlakukan batasan kuota impor sapi hidup guna menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pengimpor bisa melakukan impor sapi hidup tanpa batasan untuk berbagai tujuan, mulai dari penggemukan, pemotongan, hingga produksi susu guna mendukung industri peternakan dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Ya sekarang kan kita buka lebar. Impor sapi yang hidup, impor sapi yang hidup baik untuk potong, penggemukan maupun untuk susu. Sekarang kan bebas, kita bebaskan," kata Zulhas.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan

KPPI Hentikan Penyelidikan Perpanjangan Safeguard Impor Pakaian dan Aksesori

Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat

ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani

Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan

Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis

Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September

Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus

Harga Gula di Tingkat Produsen Rendah, BUMN ID FOOD Percepat Pembelian

Harga Pangan Hari Ini Selasa (23/9): Beras & Daging Kompak Turun, MinyaKita Naik Tipis
