Postur APBN 2023: Pendapatan Rp 2.463,02 Triliun dan Belanja Rp 3.061,17 Triliun
Rabu, 28 September 2022 -
MerahPutih.com - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat bersama pemerintah dan Bank Indonesia telah menyepakati postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Kesepakatan tersebut akan dibawa ke Sidang Paripurna DPR untuk disahkan.
Banggar DPR RI dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi pada 2023 diasumsikan sebesar 5,3 persen, inflasi 3,6 persen, nilai tukar rupiah Rp14.800 per dolar AS, dan tingkat bunga surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun sebesar 7,90 persen.
Baca Juga:
LaNyalla Uraikan Penyebab APBN Semakin Tak Berdaya Biayai Negara
Lalu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam RUU APBN 2023 diasumsikan senilai 90 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 660 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,05 juta barel per hari.
Adapun tingkat kemiskinan ditarget 8,5 sampai 7,5 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,3 sampai 6,0 persen, rasio gini 0,375-0,378, indeks pembangunan manusia 73,31 sampai 73,49, nilai tukar petani 105 sampai 107, dan nilai tukar nelayan 107 sampai 108.
Postur RUU APBN 2023 terdiri atas pendapatan negara senilai Rp 2.463,02 triliun, belanja negara Rp 3.061,17 triliun, keseimbangan primer negatif Rp 156,75 triliun, defisit anggaran Rp 598,15 triliun atau 2,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), serta pembiayaan anggaran Rp 598,15 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menyetujui kesepakatan yang telah diambil terkait RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dari pembahasan di tingkat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR RI. (Asp)
Baca Juga:
Jokowi Sebut APBN Surplus, Harga BBM Bersubsidi Harusnya Tidak Naik