Polusi Udara Picu Rhinitis Alergi
Selasa, 22 Agustus 2023 -
TAK ada hal baik dari polusi. Selain bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan, polusi juga bisa memicu rhinitis alergi atau yang biasa disebut pilek alergi. Namun, jangan berpikir berdiam dalam ruangan bisa menghindarkanmu dari polusi. Dalam pabrik, kantor, atau bahkan rumah juga bisa ada polusinya.
Seperti dikabarkan Healthline, zat aktif polutan atau penyebab polusi di udara secara umum ialah karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), formaldehida, phthalate, dan partikel polusi (PM). Zat-zat itulah yang dapat memicu kemunculan rhinitis alergi.
BACA JUGA:
Telaah mengenai polusi di dalam ruangan, polusi udara biasanya berasal dari gas beracun, senyawa organik yang mudah menguap (VOC), tungau, bulu hewan peliharaan, jamur, bakteri, dan virus. Polutan tersebut umumnya dihasilkan dari emisi kendaraan, bahan bangunan, perabotan rumah tangga, pengharum ruangan, memasak, merokok, atau saat seseorang batuk dan bersin di dalam ruangan.
Menurut penelitian di AS, penyebab polusi udara bisa mencapai lima kali lebih banyak saat berada di dalam ruangan jika dibandingkan dengan di luar ruangan. Hal itu terjadi karena kurangnya ventilasi untuk memastikan sirkulasi udara.

Gas beracun, senyawa organik yang menguap (VOC), tungau, bulu hewan peliharaan, jamur, bakteri, dan virus dapat menjadi penyebab polusi udara dalam ruangan.(foto: freepik/wirestock)
Selain itu, meningkatnya material sintetis sebagai bahan bangunan dan furnitur, serta penggunaan produk pembersih rumah juga dapat menjadi penyebabnya. Penelitian yang sama menyatakan bahwa orang yang sering mengalami alergi lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.
Rhinitis alergi berbeda dengan pilek karena infeksi. Rhinitis alergi adalah peradangan pada bagian dalam hidung yang disebabkan oleh alergen, yaitu zat pemicu alergi, seperti debu dan partikel polusi. Sedangkan pilek karena infeksi disebabkan oleh virus dan bakteri.
Jika terpapar alergen yang berasal dari polusi udara, maka secara otomatis sistem kekebalan tubuh bereaksi karena menganggap alergen sebagai benda berbahaya. Hasilnya, tubuh memproduksi sejumlah zat kimia yang membuat selaput lendir hidung membengkak dan produksi lendir di hidung meningkat (pilek).
Rhinitis alergi memang memiliki beberapa gejala yang mirip dengan pilek infeksi, seperti bersin, hidung berair, gatal, dan tersumbat. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul tidak lama setelah terpapar alergen. Namun, untuk kamu mengobati pilek alergi, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dahulu apa pemicu munculnya alergi tersebut. Jika hal tersebut kamu ketahui, maka kamu harus menghindari faktor pemicu itu, selanjutnya kamu bisa mengonsumsi obat yang direkomendasikan dokter untuk menghilangkan munculnya reaksi alergi. Jika tidak diobati dengan tepat, rhinitis alergi dapat menyebabkan:
- Sinusitis
Rongga sinus di sekitar hidung secara alami menghasilkan lendir. Namun ketika tersumbat atau meradang karena rhinitis alergi, lendir tidak dapat mengalir keluar sehingga mudah terjadi infeksi dan peradangan pada sinus, yang disebut sinusitis. Sinusitis bisa menyebabkan kesulitan bernapas, penurunan ketajaman indra penciuman, mendengkur saat tidur, atau bahkan apnea tidur.
BACA JUGA:
- Otitis media
Otitis media adalah peradangan pada telinga bagian tengah. Kondisi ini terjadi ketika rhinitis menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran eustachius yang menghubungkan hidung dan telinga.
Jika saluran ini tersumbat akibat pembengkakan, cairan dapat menumpuk di telinga bagian tengah dan di belakang gendang telinga, sehingga mudah terjadi infeksi dan peradangan. Otitis media bisa mengakibatkan gangguan pendengaran.
- Polip hidung
Polip hidung adalah benjolan yang tumbuh di lapisan di dalam hidung atau sinus. Jika ukurannya cukup besar atau jumlahnya banyak, polip hidung dapat menghalangi pernapasan dan menurunkan ketajaman penciuman. Polip berukuran besar biasanya perlu ditangani dengan operasi.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyebutkan bahwa polusi udara merupakan salah satu penyebab utama munculnya gangguan kesehatan, khususnya pada pernapasan. Efek polusi udara terhadap kesehatan dapat diperparah oleh kondisi ruangan yang sempit, lembap, dan ventilasi yang tidak memadai.

Cegahlah polusi udara dalam ruangan dengan membersihkan rumah secara rutin dan pastikan sirkulasi udaranya lancar.(foto: freepik/freepik)
Penting untuk sebuah rumah memiliki ventilasi yang baik, karena jika sirkulasi udara tidak akan berjalan dengan lancar, maka polutan akan menumpuk di dalam rumah. Hal inilah yang memicu rhinitis alergi.
Sebuah studi pun menunjukkan bahwa anak yang tinggal dekat dengan polusi atau sering terpapar debu dan tungau, lebih berisiko mengalami alergi ketika dewasa. Jika penyebab utama pilek alergi adalah polusi udara. Cegahlah dengan membersihkan rumah secara rutin dan pastikan sirkulasi udaranya lancar, agar kualitas udara di dalam rumah terjaga dengan baik.(dgs)
BACA JUGA: