Polemik Pembelian Sabun Cuci Seharga Rp2 Miliar, Begini Penjelasan Tim Kampanye

Kamis, 24 Januari 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pembelian seratus ribu botol sabun cuci seharga Rp2 miliar oleh Presiden Jokowi menuai polemik. Kubu Prabowo-Sandi mempersoalkan asal dana dan manfaat pembelian sabun cuci tersebut.

Menjawab hal itu, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong memaparkannya.

Kata dia, pembelian sabun cuci terjadi secara spontan saat Presiden Jokowi menggelar kunjungan kerja ke Garut, Jawa Barat.

"Kan begini ya, pak Jokowi itu kan spontan. Pak Jokowi waktu itu membayar dulu 10 juta kalo tidak salah dengan mungkin uang yang ada di dia ya kan. Kemudian kan selebihnya belakangan. Ini judulnya pesen nih," kata Usman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/1).

Presiden Jokowi saat berada di Garut, Jawa Barat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut acara cukur massal di Garut, Jawa Barat. Foto: Setkab

Dia menuturkan, sisa dari pembelian itu akan dilunasi selanjutnya oleh tim pemenagan karena merupakan pesanan TKN.

"Jadi itu biayanya nanti biaya Tim Kampanye Nasional," ungkapnya.

Untuk penggunaannya, tambah dia, sabun cuci tersebut akan didiatribusikan kepada masyarakat oleh TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Ya nanti mungkin kita bagikan ketika kita turun ke lapangan, kita melakukan canvassing," terangnya.

Sebelumnya, kubu Jokowi telah menjelaskan tujuan pembelian sabun cuci sebanyak 100 ribu botol, yaitu untuk membantu mengembangkan UMKM. Itu semangatnya.

Namun, lagi-lagi muncul pertanyaan kenapa bukan produk lain yang perlu juga diperhatikan.

"Karena industri yang ditemuin adalah sabun. Jadi itu, jadi industri di situ adalah sabun. Jadi itu juga ketemu spontan. Oh disini ada UKM sabun gitu kan, dibeli itu," ucap Usman Kansong.(Fdi)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menteri Yasonna Bantah Ada Grasi untuk Pelaku Pembunuhan Wartawan Bali

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan