Polemik Kontrak Freeport, Luhut: Saya Teguh kepada Undang-undang
Jumat, 11 Desember 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa ia perlu memberikan penjelasan sebenar-benarnya kepada rakyat Indonesia terkait polemik kontrak Freeport. Kontrak Freeport yang akan berakhir 2021 itu kembali mencuat setelah kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto di hadapan pimpinan Freeport.
"Saya teguh kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku," kata Luhut dengan nada tinggi dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
Dengan wajah menahan amarah, Luhut menegaskan izin pertambangan harus memberikan hasil yang lebih besar bagi Indonesia.
"Izin pertambangan dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan sektor pendidikan di provinsi tempat tambang itu berada," kata Luhut.
Luhut mengaku, pihaknya mendukung secera tegas lima syarat yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal perpanjangan kontrak Freeport, yaitu pembangunan Papua, konten lokal, royalti, divestasi saham dan industri pengolahan.
Sebelumnya, mantan Kepala Staf Presiden (KSP) ini mengklarifikasi terkait kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Ketua DPR Setya Novanto di hadapan pimpinan Freeport. Dalam kasus "papa minta saham" itu, nama Luhut juga disebut dalam rekaman antara Setya Novanto, pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Nama Luhut disebut beberapa kali dalam transkrip rekaman. Bahkan, Luhut disebut dapat membantu untuk meloloskan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang akan habis pada 2021. (dit)
BACA JUGA:
- Rapim MKD Putuskan Panggil Luhut dan Riza
- Fuad Bawazier: Luhut Terlibat dalam Kasus Setya Novanto dan Freeport
- Foto Kedekatan Luhut dan Setya Novanto Hebohkan Netizen
- Disebut Bisa Loloskan Kontrak Freeport, Luhut Akan Beri Klarifikasi Besok
- Jenderal Luhut: Indonesia Akan Menjadi Negara yang Besar, Kau Siap atau Tidak?