Pj Teguh Sebut Antrean Pembelian Gas Elpiji 3 Kg Karena Masyarakat 'Panic Buying'
Sabtu, 08 Februari 2025 -
Merahputih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengintruksikan jajaran di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu untuk terus melakukan pengecekan ketersediaan stok tabung gas elpiji bersubsidi di pasaran.
"Memang terjadi antrean pembelian tabung gas elpiji bersubsidi beberapa hari lalu disebabkan panic buying di masyarakat yang membeli relatif cukup banyak dibandingkan kebutuhan yang sesungguhnya sehingga stok di pangkalan berkurang," ujar Teguh Setyabudi, Jumat (7/2).
Baca juga:
Subsidi Elpiji 3 Kilogram Diusulkan Jadi Duit Tunai, Penerima Dapat 99 Ribu
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga sudah mengajukan kuota gas LPG 3 Kg pada tahun 2025 berdasarkan data hasil pemakaian selama tahun sebelumnya ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas).
Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi berdasarkan Pergub Nomor 4/2025, harga jual di lima wilayah kota ditetapkan sebesar Rp 16.000 per tabung. Sementara harga jual di Kepulauan Seribu sekitar Rp 18.500 hingga Rp 19.500 per tabung.
Baca juga:
Kisruh Elpiji 3 Kilogram Jadi Pelajaran Menteri, Kondisi Rakyat Harus Dipahami
"Di Kramat Jati dijual sesuai HET yang ditetapkan. Tapi, kami juga memantau harga penjualan gas elpiji bersubsidi sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 19.000 per tabung di beberapa wilayah dan meminta perangkat daerah turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan stok di masyarakat," ucap dia.
Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho menambahkan, pihaknya sudah mengajukan nota Dinas ke Dirjen Migas untuk menambah kuota yang berkurang sekitar lima persen.
"Kuota lima persen yang dikurangi sekitar 433 metrik ton," tandasnya.