Pilpres 2019, Masyarakat Ingin Ada Calon Alternatif
Selasa, 26 Desember 2017 -
MerahPutih.com - Pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan hingga akhir 2017 ini belum ada yang dapat menyaingi elektabilatas Jokowi dalam berbagai survei.
Elektabilitas Jokowi stabil pada angka 30 persen, sehingga dirasa sulit bagi kompetitor mengejar angka tersebut. Apalagi, hampir semua partai telah menyatakan dukungan bagi Jokowi menuju 2019 mendatang.
"Untuk kali pertama 2017 ini hampir semua partai menyatakan dukungan kepada Jokowi 2019. Hanya saat ini kelemahannya adalah masih belum kelihatan siapa yang akan menjadi rival Pak Jokowi," kata Ray saat diskusi Tutup Tahun 2017, Jemput Tahun Politik 2018 di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/12).
Terkait hal itu, menurut Ray, partai oposisi harus segera mencari tokoh alternatif selain Prabowo sebagai jalan mendongkrak elektabilatas.
"Tidak berlebihan 2017 ini banyak orang menggadang-gadang calon lain sebagai alternatif penggati Prabowo," kata dia.
Alasannya, elektabilitas Prabowo yang tidak mampu mengejar hingga menjelang tahun 2018. Sebab, menurutnya di tahun 2018 merupakan momentum terbaik untuk mendeklarasikan diri, namun jika elektabilitas tidak bisa mengimbangi, artinya harus ada calon alternatif dari oposisi.
"Apakah Prabowo lagi atau Gerindra punya keinginan yang lebih revolusioner tidak maju dan mencalonkan tokoh lain, dan segera dideklarasikan, 2019 saya kira agak telat ya kalau mau deklarasi," imbuhnya.
Apalagi, kata Ray, Gerindra dan Prabowo cenderung berani mengangkat calon lain bukan keder dalam perhelatan pesta demokrasi.
"Ada identitas dari Prabowo yaitu mendukung bukan kadernya sendiri ada Anies, Sudrajat, dan lain-lain. Gerindra senang mencalonknn bukan kadernya sendiri," kata dia. (Fdi)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Kunjungi Berbagai Daerah AHY Langkah Jelang Pilpres?