Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba

Presiden Ketujuh RI Jokowi. (Foto: Merahputih.com/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait polemik proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, yang belakangan menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai penyelidikan atas proyek tersebut.

Jokowi menegaskan bahwa pembangunan transportasi massal seperti kereta cepat tidak didasari motif mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai upaya memberikan layanan publik dan mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan.

Menurut Jokowi, proyek senilai Rp 120,6 triliun itu bertujuan memindahkan pola mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum agar kemacetan di Jakarta dan sekitarnya berkurang.

“Kita harus tahu masalahnya dulu. Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah. Ini sudah sejak 30 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu, dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) kemacetannya juga parah, termasuk Bandung juga kemacetannya parah,” ujar Jokowi, Senin (27/10).

Baca juga:

Terungkap! KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Sejak Awal 2025

Ia menyebut, akibat kemacetan di Jakarta, kerugian ekonomi mencapai sekitar Rp 65 triliun per tahun. Jika digabung dengan wilayah Jabodetabek dan Bandung, angka kerugian bisa menembus lebih dari Rp 100 triliun per tahun.

“Untuk mengatasi itu, kemudian direncanakan dibangun yang namanya MRT, LRT, kereta cepat. Sebelumnya lagi sudah ada KRL dan kereta bandara,” katanya.

Jokowi menjelaskan, seluruh proyek tersebut bertujuan mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum agar kerugian akibat kemacetan dapat berkurang.

“Prinsip dasar transportasi umum itu adalah layanan publik. Ini yang harus dimengerti, jadi bukan untuk mencari laba,” tegasnya.

Baca juga:

KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Hormati Proses Hukum

Menurutnya, keberhasilan transportasi massal tidak diukur dari keuntungan finansial, melainkan dari social return on investment atau manfaat sosial yang dihasilkan.

“Keuntungan sosial itu bisa berupa pengurangan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, berkurangnya polusi udara, dan waktu tempuh yang lebih singkat,” paparnya.

Jokowi juga menegaskan bahwa subsidi pada transportasi umum bukanlah bentuk kerugian negara, melainkan investasi sosial.

“Kalau ada subsidi, itu adalah investasi, bukan kerugian. Seperti MRT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mensubsidi Rp800 miliar per tahun,” ucapnya.

Ia memperkirakan, jika jalur MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI telah beroperasi penuh, subsidi yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 4,5 triliun, berdasarkan perhitungan 12 tahun lalu.

Selain manfaat sosial, Jokowi menyebut kehadiran Kereta Cepat Whoosh juga menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Kereta Cepat Whoosh menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi yang kemudian juga menumbuhkan UMKM dan warung-warung di sekitar wilayah tersebut,” katanya.

Baca juga:

KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Sudah Masuk Tahap Penyelidikan

Jokowi menambahkan, sejauh ini transportasi massal di Indonesia terus berkembang. MRT Jakarta telah mengangkut 171 juta penumpang sejak beroperasi, sementara Kereta Cepat Whoosh sudah melayani sekitar 12 juta penumpang.

“Itu tidak mudah dan juga bertahap, tidak bisa langsung orang berbondong-bondong ke transportasi massal,” ujarnya.

Terkait dengan isu pembayaran utang proyek, Jokowi menegaskan hal tersebut merupakan urusan pemerintah dan bukan menjadi masalah dalam pelaksanaannya.

“Itu kewenangan pemerintah. Saya tidak mau menjawab soal itu,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#Jokowi #Joko Widodo #Kereta Cepat Jakarta-Bandung #Whoosh #KPK #Dugaan Korupsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Indonesia
KPK: Bupati Lampung Tengah Gunakan Uang Korupsi untuk Operasional dan Bayar Utang Kampanye
KPK mengungkap total aliran dana Rp 5,75 miliar yang diduga diterima Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dari fee proyek dan gratifikasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
KPK: Bupati Lampung Tengah Gunakan Uang Korupsi untuk Operasional dan Bayar Utang Kampanye
Indonesia
KPK Tetapkan Bupati Lampung Tengah dan Anggota DPRD Riki Hendra Saputra sebagai Tersangka Kasus Korupsi
KPK menetapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan empat orang lainnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang/jasa dan gratifikasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
KPK Tetapkan Bupati Lampung Tengah dan Anggota DPRD Riki Hendra Saputra sebagai Tersangka Kasus Korupsi
Indonesia
Dedi Mulyadi Kunjungi Gedung KPK, Bahas Penyelamatan Aset Negara di Jawa Barat
Dedi Mulyadi mengunjungi Gedung KPK, Kamis (11/12). Kunjungan itu membahas penyelamatan aset negara di Jawa Barat.
Soffi Amira - Kamis, 11 Desember 2025
Dedi Mulyadi Kunjungi Gedung KPK, Bahas Penyelamatan Aset Negara di Jawa Barat
Indonesia
OTT Bupati Lampung Tengah, KPK Sita Uang Tunai dan Logam Mulia
KPK menangkap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dalam OTT. Lima orang diamankan, sementara barang bukti berupa uang rupiah dan logam mulia disita.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
OTT Bupati Lampung Tengah, KPK Sita Uang Tunai dan Logam Mulia
Indonesia
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, terjaring OTT KPK pada Rabu (10/12). Golkar pun menghormati proses hukum yang berlaku.
Soffi Amira - Kamis, 11 Desember 2025
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
Indonesia
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Diperiksa Intensif di Gedung KPK
Mereka yang ditangkap dalam operasi senyap tersebut saat ini diperiksa intensif oleh tim penyidik di markas antirasuah.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Diperiksa Intensif di Gedung KPK
Indonesia
OTT Bupati Lampung Tengah, Operasi Senyap ke-8 KPK Tahun 2025
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menambah daftar pejabat negara yang terjaring operasi senyap lembaga antirasuah sepanjang tahun 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
OTT Bupati Lampung Tengah, Operasi Senyap ke-8 KPK Tahun 2025
Indonesia
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Tiba di Gedung KPK
Bupati Lampung Tengah di markas antirasuah pada pukul 20.18 WIB, setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim penindakan KPK.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Tiba di Gedung KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
Joko Widodo Ditugaskan BRIN Jadi Ketua Taskforce Penanggulangan Bencana, cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
Bagikan