Pesan Menteri Jonan untuk Dirut KAI

Selasa, 17 Maret 2015 - Aang Sunadji

Merahputih Nasional- Kereta Api Indonesia (KAI) sudah ada sejak tahun 1984, saat Indonesia masih dalam era kolonial. Moda transportasi kereta api awalnya melayani angkutan penumpang dan barang sepanjang 8000 kilometer. Namun angkutan transportasi kereta itu sudah sangat dikenal bahkan diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya yang bertempat tinggal di pulau Jawa dan Sumatera.

Perkembangan transportasi ini maju melesat tinggi. Tapi masih saja ada kendala di dalamnya. Hal inilah yang dituturkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang ditemui merahputih.com di Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (17/3). (Baca: Dua Kunci Sukses Menteri Jonan)

"Pembebasan lahan adalah hal yang paling sulit dalam pembangunan jalur kereta api. Terutama jalur untuk menuju Bandar Soekarno Hatta. Saya punya saran buat Dirut KAI untuk mengatasi hal ini. Caranya adalah satu kepala keluarga yang rumahnya digusur dijadikan pegawai. Ada 1700 kepala keluarga yang akan dipekerjakan di sini. Selanjutnya, buatlah prasasti nama-nama mereka yang dibubuhi tanda tangan Presiden. Sehingga mereka merasa dihargai," Papar Jonan. (Baca: Jonan: Modal Setengah Bungkus Rokok Saya Jadi Menteri)

Menteri Jonan menambahkan transformasi akan terus berjalan karena dunia akan terus berubah tanpa henti. (cpy)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan