Permainan Gobak Sodor yang Memicu Adrenalin Kini Dilupakan
Sabtu, 12 Maret 2016 -
MerahPutih Budaya - Dari sekian banyak permainan tradisional anak-anak di Pacitan, salah satunya gobak sodor. Tak banyak yang tahu bagaimana permainan ini dilakukan. Di daerah Pacitan, Jawa Timur sendiri, permainan ini sudah jarang sekali terlihat dimainkan. Permainan ini membutuhkan banyak sekali peserta dan cukup memicu adrenalin.
Permainannya cukup simpel, membutuhkan kurang lebih 15 orang untuk memainkannya agar lebih seru. Permainan ini juga membutuhkan tempat yang luas seperti lapangan untuk membuat garis melingkar cukup besar berdiameter kurang lebih 2,5 meter, tergantung jumlah anak yang ikut. Permainan ini harus mendapatkan anak menjadi seorang penjaga di luar garis atau lingkaran, jadi sebelumnya dilakukan hom pim pah hingga suit.
Kemudian, seluruh anggota masuk dalam lingkaran, kecuali 1 orang yang kalah dalam suit sebelumnya. Nah, tugasnya ialah mengitari garis lingkaran yang hanya digaris menggunakan batu kapur saja atau batu hingga terlihat garis di tanah. Si penjaga terus mengitari hingga tangannya dapat memegang salah satu yang berada di dalam lingkaran tersebut.
Ketika ia sudah mendapatkannya, maka ia pun dapat masuk ke dalam lingkaran dan tugasnya pun diganti oleh orang yang tertangkap tadi.
Keseruan permainan ini yaitu menghindari penjaga di luar lingkaran di antara desakan teman-teman di dalam lingkaran. Lingkaran yang dibuat tidak terlalu besar membuat anak-anak di dalam lingkaran harus terus bergerak jika tidak ingin tersentuh pengejar dari luar. Tak jarang, karena terlalu fokus menghindari jangkauan tangan dari luar, membuat anak-anak harus terjatuh bertabrakan satu sama lain.
Satu hal lagi, permainan gobak sodor mengajarkan anak-anak untuk bermain sportif, dengan tidak mendorong temannya untuk melindungi diri. (sar)
BACA JUGA: