Filosofi Pocca Piring Permainan Tradisional Tapanuli, Aturan dan Keseruannya


Pocca Piring Permainan Tradisional Tapanuli (Foto:Website/budaya-indonesia.org)
MerahPutih.com - Pocca piring alias pecah piring merupakan permainan tradisional suku Batak Toba yang berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara. Permainan yang sangat seru ini menuntut kerjasama tim dan kecepatan.
Melibatkan lebih dari lima orang, Pocca Piring biasa dimainkan anak laki laki maupun perempuan berusia 6 hingga 10 tahun, yang dibagi menjadi dua tim dengan tiap tim beranggotakan 6-8 orang.
Pemain dalam permainan ini menuntut kelincahan gerak tubuh, kerjasama tim, ketepatan, dan keseimbangan tubuh untuk memenangkan permainan ini. Alat untuk memainkan Pocca Piring berupa pecahan keramik lantai atau tutup botol dan bola kasti. Tak lupa kayu atau tiang.
Setelah tim terbentuk, tim yang kalah undian awal mesti membuat garis batas start dan berjaga menggulirkan bola kasti. Sedangkan, tim yang menang harus berhasil menjatuhkan pecahan keramik atau tutup botol sampai berserak sampai ke garis akhir.
Baca juga:
Ketika susunan keramik atau tutup botol berserak akan menghasilkan bunyi mirip piring pecah, makanya inilah asal muasal penyebutan permainan ini. Setelah semuanya berserak, tim mesti berlari ke tiang-tiang yang disediakan untuk posko aman.
Supaya visi permainan tercapai, pemain harus mengecoh tim yang berjaga. Agar beberapa anggota lainnya bisa menyusun kembali pecahan keramik. Jika pecahan keramik tersusun semua tanpa ada tim yang terkena kasti artinya tim mendapatkan poin kemenangan.
Di balik permainan Pocca Piring ada makna nilai filosfisnya bagi kehidupan sosial. Pertama tentang nilai kejujuran. Pemain penjaga diharuskan melemparkan bola ke arah lawan untuk menangkisnya, mereka tidak diperbolehkan menggenggam atau menarik bagian tubuh lawan mana pun.
Kedua, nilai toleransi. Permainan Pocca Piring menciptakan nilai toleransi dengan saling tolong menolong sesama pemain lawan. Ketiga, nilai kerja keras karena pemain penjaga akan terus berusaha sekuat tenaga dan bekerja sama menyusun batu. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Aksi Bobby Nasution Bisa Jadi Benih Perpecahan, DPR Bakal Laporkan ke Mendagri

DPR Semprit Bobby Nasution, Aksinya Setop Truk Pelat Aceh Bisa Picu Ketegangan

Masyarakat Simalungun Tolak Klaim Tanah Adat oleh ‘Orang Luar’, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan dan Beri Perlindungan

Demi Pendapatan Daerah, Komisi II DPR Bela Bobby soal Polemik Pelat Kendaraan Bermotor

Bobby Nasution Setop Sopir Truk Aceh Melintas Suruh Ganti Pelat Sumut: Biar Bosmu Tahu!

Hakim Tipikor Minta Bobby Nasution Jadi Saksi, Eks Penyidik KPK: Momentum Bongkar Aktor Intelektual

14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza

Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup

Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
