Percobaan Sekolah Tatap Muka di Bandung, Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet Jadi Sorotan
Kamis, 10 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Sejumlah sekolah di Bandung melaksanakan percobaan tatap muka sejak beberapa hari ini. Monitoring terus dilakukan dan hasil peninjauan hari ketiga, terdapat celah yang harus diperbaiki, yaitu fasilitas cuci tangan dan toilet.
Hal itu menjadi sorotan Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, saat meninjau sejumlah sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM), Rabu (9/6).
Pada kesempatan tersebut, Ema meninjau satu per satu alur masuk hingga proses pembelajaran peserta didik di ruang kelas Ia juga mengecek fasilitas cuci tangan dan toilet dapat digunakan dengan baik.
Baca Juga:
Guru Diminta Tak Banyak Beri Materi Saat PTM, Dirjen PAUD: Bisa Buat Anak 'Keblinger'
Menurut Ema, setelah peninjauan langsung kesimpulannya sudah layak. Pada simulasi ini ada yang lolos dan tidak lolos.
"Karena mungkin, simulasi awal memang sudah dilakukan, tim koordinator dari Disdik sangat detil menyampaikan kepada para Pendidik dan Tenaga Kependidikan di semua level pendidikan," katanya.
Sedangkan dari sisi sekolah, Ema menilai sudah sangat paham dengan hal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan PTMT ini. Namun tetap harus dilakukan peninjauan agar mengetahui kekurangan yang bisa diperbaiki.
"Kalau saya (melakukan monitoring) masih sedikit, maksimal 3 sekolah dalam satu hari. Tapi Disdik itu berbarengan dengan Kecamatan, ada timnya. Targetnya sampai tanggal 18 Juni itu 330 pasti sudah didatangi," ucapnya.
"Saya juga sering baca di group whatsapp pimpinan. Camat itu melapor ke kita dalam bentuk video, foto, dan lain sebagainya. Mereka melakukan hal yang sama (monitoring uji coba PTMT)," katanya.

Ema pun menilai, secara umum sekolah-sekolah sudah sangat siap, hanya saja ada yang membedakan. Misalnya, ketersediaan air di toilet, dan fasilitas cuci tangan yang kran airnya kurang deras.
Di SDN 206 Putraco Indah, Ema menilai masih banyak kekurangan seperti fasilitas cuci tangan yang sedikit dan toilet yang kurang memadai, serta ruang isolasi dengan ventilasi yang minim.
"Saya lihat di sini (SD Gagas Ceria) airnya ada. Tapi saya inginnya mengalir lebih deras, tinggal menambah pompa saja supaya air mengalir lebih cepat," katanya, seraya menambahkan bahwa dalam proses pembelajaran, ventilasi harus terbuka alami. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Menkes Minta Semua Guru Harus Sudah Divaksin Sebelum PTM