Guru Diminta Tak Banyak Beri Materi Saat PTM, Dirjen PAUD: Bisa Buat Anak 'Keblinger'
Uji Coba PTM di Jakarta. (Foto: Antara)
Merahputih.com - Tenaga pendidik atau guru diingatkan agar tidak membebani siswa dengan banyak materi yang disampaikan saat dilangsungkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
“Materi yang diberikan pada siswa hanya yang esensial atau yang paling penting saja. Tidak harus semua pelajaran dijejalkan pada peserta didik dan bisa membuat anak itu 'keblinger' akibat terlalu banyak materi,” ucap Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Selasa (8/6).
Baca Juga:
300 Sekolah di DKI Ikut Asesmen Uji Coba PTM Tahap Kedua
Pada pelaksanaan PTM terbatas, siswa tidak mengikuti pembelajaran secara penuh. Melainkan disesuaikan dengan kecepatan peserta didik dan juga kebutuhan di sekolah masing-masing. Begitu juga dengan jumlah hari, tidak harus sehari penuh.
Siswa yang masuk pun bergantian, tidak seluruh siswa masuk. Kapasitas siswa yang masuk hanya 50 persen dari PTM normal. Sekolah wajib memberikan opsi tatap muka, terutama sekolah yang mana gurunya telah mendapatkan vaksinasi.
"Jadi ada opsi PTM terbatas dan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” terang dia.
Baca Juga:
Menkes Minta Semua Guru Harus Sudah Divaksin Sebelum PTM
Sementara bagi orang tua yang belum mau mengirimkan anaknya untuk belajar di sekolah, bisa melakukan PJJ di rumah. Sekolah wajib menyediakan dua platform pembelajaran yakni PTM terbatas dan PJJ.
“PTM terbatas ini dilakukan berbasiskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah itu. Jadi kita juga mengikuti dinamika yang berada di daerah itu, karena secara nasional mungkin tidak sama antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, kabupaten dengan kabupaten lainnya. Bahkan kecamatan dengan kacamatan lainnya,” terang Jumeri. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Momen Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
Semua Sekolah Bakal Dapat Smartboard, Duitnya Dari Sitaan Koruptor
Luncurkan Smartboard, Presiden Prabowo Ingin Sekolah Terintegrasi Teknologi Modern seperti di Negara Maju
Mendikdasmen Pastikan Guru Tetap Jadi Pusat Pembelajaran, Smartboard Hanya Alat Bantu
KDM Terbitkan SE Larangan Hukuman Fisik di Sekolah, Semua Jenjang Wajib Patuh
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali