Perang Gaza Tambah Beban Ekonomi Israel
Jumat, 23 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings menurunkan skor kredit Israel dari A+ menjadi A untuk penilaian keadaan ekonomi di negara itu.
Fitch mengungkapkan perang yang terus berlanjut di Gaza dan meningkatnya risiko geopolitik sebagai pendorong utama penurunan peringkat ini, demikian menurut pemberitaan Aljazeera, Jumat (23/8).
Lembaga tersebut juga mempertahankan prospek Israel sebagai "negatif", yang berarti penurunan peringkat lebih lanjut mungkin terjadi.
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, pasar saham dan mata uang Israel anjlok walau keduanya telah bangkit kembali. Namun, kekhawatiran tentang ekonomi negara itu tetap ada. Awal tahun ini, Moody's dan S&P juga memangkas peringkat kredit mereka untuk Israel.
Baca juga:
Janji Akhiri Perang Gaza, Presiden AS Ajukan Perjanjian Damai Baru
Sejauh ini, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina dan menghancurkan ekonomi di sana. Ada juga tanda-tanda dampak buruk di Israel, mengingat konsumsi, perdagangan, dan investasi semuanya telah dibatasi.
Secara terpisah, Fitch memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran dapat menimbulkan pengeluaran militer tambahan yang signifikan bagi Israel.
Bank Israel memperkirakan biaya terkait perang untuk tahun 2023-2025 dapat mencapai USD 55,6 miliar (Rp 868 triliun). Dana ini kemungkinan akan diamankan melalui kombinasi pinjaman yang lebih tinggi dan pemotongan anggaran.
Hasilnya adalah bahwa operasi tempur membebani perekonomian. Pada hari Minggu pekan kemarin, Biro Statistik Pusat Israel memperkirakan bahwa produksi tumbuh sebesar 2,5 persen (pada tingkat tahunan) pada paruh pertama tahun 2024, turun dari 4,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga:
Mayoritas Korban Serangan Israel di Sekolah Gaza Alami Luka Bakar Serius
Sebelum pecahnya perang, ekonomi Israel diperkirakan tumbuh sebesar 3,5 persen tahun lalu. Pada akhirnya, produksi meningkat hanya sebesar 2 persen. Penurunan yang lebih tajam dapat dihindari berkat sektor teknologi yang sangat penting di negara itu, yang sebagian besar tidak terpengaruh oleh pertempuran. (ikh)