Tegaskan Surat Syuriyah PBNU Tidak Sah, Gus Yahya Tolak Mundur dari Kursi Ketum

Wisnu CiptoWisnu Cipto - 24 menit lalu
Tegaskan Surat Syuriyah PBNU Tidak Sah, Gus Yahya Tolak Mundur dari Kursi Ketum

Ketum PBNU Gus Yahya. (MP/Didik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rapat harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), memutuskan memberhentikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU, mulai Rabu (26/11).

Menanggapi keputusan itu, Gus Yahya menegaskan dirinya menolak mundur dan menilai keputusan itu tidak sah menurut aturan organisasi.

Gus Yahya menegaskan posisinya sebagai Ketua Umum dipilih melalui mandat Muktamar sehingga tidak dapat diberhentikan oleh forum selain Muktamar itu sendiri.

Baca juga:

Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU

“Bahwa saya sebagai mandataris tidak mungkin bisa diberhentikan kecuali melalui muktamar. Saya diminta mundur dan saya menolak mundur. Saya menyatakan tidak akan mundur dan saya tidak bisa diberhentikan kecuali melalui muktamar,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2611).

Sebaliknya, Gus Yahya juga mengkritik keras proses rapat harian Syuriyah yang menurutnya tidak memenuhi prosedur yang benar. Menurut dia, rapat tersebut hanya berisi tuduhan tanpa memberikan ruang baginya untuk memberikan klarifikasi.

“Saya sudah sampaikan sebelumnya secara terbuka bahwa proses rapat harian Syuriyah itu pertama prosesnya tidak dapat diterima karena hanya melontarkan tuduhan dan melarang saya untuk memberikan klarifikasi, tapi kemudian langsung menetapkan keputusan berupa hukuman. Ini jelas tidak dapat diterima,” paparnya.

Baca juga:

PBNU Memanas, Katib Syuriah Minta Dua Kubu Islah dan Bertemu

Lebih jauh, Gus Yahya menilai keputusan pemberhentian yang dihasilkan rapat harian Syuriyah melampaui kewenangan yang dimiliki forum tersebut. Dia menegaskan, rapat harian Syuriyah tidak memiliki otoritas untuk memberhentikan pengurus, apalagi seorang Ketua Umum.

Dengan penegasan itu, Gus Yahya menyatakan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Ketum PBNU sembari menunggu mekanisme organisasi yang sesuai aturan.

“Rapat harian Syuriyah tidak bisa memberhentikan siapa pun, tidak punya wewenang memberhentikan siapa pun, tidak ada aturan itu. Memberhentikan pengurus lembaga atau fungsionaris lain saja tidak bisa, apalagi memberhentikan ketum,” tandasnya. (Pon)

#PBNU #Gus Yahya #Yahya Cholil Staquf
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Tegaskan Surat Syuriyah PBNU Tidak Sah, Gus Yahya Tolak Mundur dari Kursi Ketum
Rapat harian Syuriyah Pengurus PBNU memutuskan memberhentikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum mulai Rabu (26/11).
Wisnu Cipto - 24 menit lalu
Tegaskan Surat Syuriyah PBNU Tidak Sah, Gus Yahya Tolak Mundur dari Kursi Ketum
Indonesia
Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU
Saat dikonfirmasi media, Katib PBNU Ahmad Tajul Mafakir membenarkan telah menandatangani surat edaran yang mencopot status Yahya Cholil sebagai Ketum PBNU
Wisnu Cipto - 2 jam lalu
Terbit Surat Yahya Cholil Staquf Tidak Lagi Jabat Ketum PBNU
Indonesia
PBNU Memanas, Katib Syuriah Minta Dua Kubu Islah dan Bertemu
AD/ART NU menetapkan Ketua Umum sebagai mandataris Muktamar. Karena itu, pemberhentian hanya dapat dilakukan melalui Muktamar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
PBNU Memanas, Katib Syuriah Minta Dua Kubu Islah dan Bertemu
Indonesia
Nadirsyah Hosen Nilai Struktur PBNU Rapuh, Serukan Penyederhanaan dan Kemandirian
Dinamika internal PBNU belakangan ini memperlihatkan kerapuhan struktur kepemimpinan jamiyah ketika garis komando tidak berjalan secara tegas. ?
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Nadirsyah Hosen Nilai Struktur PBNU Rapuh, Serukan Penyederhanaan dan Kemandirian
Indonesia
Mahfud MD Ungkap Akar Kisruh PBNU, Mulai dari Undangan Tokoh Israel hingga Isu Tambang
Mahfud MD mengungkap akar kisruh PBNU yang kini mengalami guncangan. Ia mengungkapkan hal tersebut di kanal YouTube pribadinya.
Soffi Amira - Selasa, 25 November 2025
Mahfud MD Ungkap Akar Kisruh PBNU, Mulai dari Undangan Tokoh Israel hingga Isu Tambang
Indonesia
PBNU Minta BPIP Dipertahankan, Lembaganya Diperkuat
BPIP tetap dibutuhkan sebagai leading sector dalam urusan ideologi negara, meski pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
PBNU Minta BPIP Dipertahankan, Lembaganya Diperkuat
Indonesia
PBNU Kecam Tindakan Pendakwah yang Dianggap Lecehkan Anak, Tegaskan Dakwah Harusnya Tumbuhkan Nilai Kemanusiaan bukan Menistakan
PBNU menegaskan kembali tidak ada ruang bagi kekerasan, pelecehan, dan penyalahgunaan otoritas dalam dakwah Islam.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
PBNU Kecam Tindakan Pendakwah yang Dianggap Lecehkan Anak, Tegaskan Dakwah Harusnya Tumbuhkan Nilai Kemanusiaan bukan Menistakan
Indonesia
Dukung Gagasan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, PBNU Soroti Jasa Besar dalam Pembangunan Ekonomi
PBNU mendukung Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Gus Fahrur nilai Soeharto berjasa besar dalam stabilitas nasional dan pembangunan ekonomi Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Dukung Gagasan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, PBNU Soroti Jasa Besar dalam Pembangunan Ekonomi
Indonesia
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
Yahya menekankan pentingnya persatuan umat dalam menghadapi berbagai musibah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 10 Oktober 2025
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
Indonesia
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
Ia juga mengingatkan bahwa kasus kuota haji ini harus dipahami secara proporsional
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
Bagikan