Penjahit APD di Solo Kebanjiran Order

Selasa, 31 Maret 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 membuat kebutuhan alat pelindung diri (APD) sangat tinggi. Namun demikian, stok di pasar semakin menipis sehingga membuat harganya melejit.

Hal tersebut yang kemudian membuat Wagino (56) penjahit asal Solo, Jawa Tengah ini tergugah untuk memproduksi APD berupa baju hazmat atau pelindung badan dengan harga murah.

Baca Juga:

Tak Transparan Soal Corona, Pengamat: Pemerintah Takut Ada Gejolak Sosial Ekonomi

"Merebaknya wabah COVID-19 banyak orang medis menggeluh. Padahal, APD ini sangat penting bagi tim dokter untuk merawar pasien COVID-19 agar tidak tertular. Saya akhirnya membantu membuatkannya dengan harga murah," ujar Wagino kepada merahputih.com, Selasa (31/3).

Rumah penjahit milik Wagino (56) asal Solo, Jawa Tengah memproduksi APD bagi tim medis dengan harga murah, Selasa (31/3). (MP/Ismail)
Rumah penjahit milik Wagino (56) asal Solo, Jawa Tengah memproduksi APD bagi tim medis dengan harga murah, Selasa (31/3). (MP/Ismail)

Warga Kampung Pucangsawit RT 02/15 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo ini mengaku kaget saat mengetahui harga APD di pasar saat ini seharga Rp600.000 per baju sampai Rp1 juta. Ia pun akhirnya mencari bahan parasut yang bisanya buat jaket untuk membuat APD.

"Jadi bahan parasut ini tidak tembus air, kemudian juga dingin di badan. Saya bikin satu sampel untuk dipakai dokter dan nyaman dipakai. Saya pun akhirnya memperbanyak APD untuk dijual Rp200.000 per baju. Kalau beli banyak satu baju hanya Rp175.000," kata dia.

Baca Juga:

Daop 6 Yogyakarta Batalkan 122 Perjalanan KA Antisipasi Wabah Corona

Ia mengaku, pesanan APD seolah tidak pernah berhenti. Bahkan, sebanyak 12 karyawannya sampai rela lembur untuk menyelesakan APD. Sehari mampu membuat 20 sampai 30 APD.

"Pesanan tidak hanya datang dari pemerintah dan rumah sakit saja, tetapi juga dari komunitas sampai ormas untuk kegiatan sosial. Sekali pesan bisa sampai 50 sampai 100 baju," kata dia.

Ia menambahkan, dalam membuat APD tidak mencari untung. Bahkan, banyaknya pesanan mengalir tidak berniat menaikkan harga APD karena sejak awal, ia ingin membantu tim medis yang sedang berjuang menangani pasien COVID-19. (Ism)

Baca Juga:

Tujuh Provinsi dan Puluhan Kabupaten Tetapkan Status Siaga Darurat Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan