Tak Transparan Soal Corona, Pengamat: Pemerintah Takut Ada Gejolak Sosial Ekonomi

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 31 Maret 2020
Tak Transparan Soal Corona, Pengamat: Pemerintah Takut Ada Gejolak Sosial Ekonomi

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah (Foto: fh.usakti.ac.id)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menjelaskan alasan kenapa Pemerintah Pusat tak transparan mengenai jumlah kasus corona. Menurutnya, karena pemerintah takut berdampak pada perekonomian dan sosial.

"Saya memagami kenapa pusat seperti itu karena pusat ga mau ada dampak ekonomi dan dampak sosial gitu. Memang agak kontraproduktif ya," kata Trubus saat dihubungi merahputih.com di Jakarta, Selasa (31/3).

Baca Juga:

Anies Benarkan Usulkan Karantina Wilayah ke Presiden Jokowi

Contoh data yang berbeda antara Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI yang dianggap pemerintah Jokowi tak teransparan. Pada Senin (30/3) kemarin jumlah meninggal di tingkat nasional sebanyak 122 meninggal dunia, tapi di data Pemda DKI kasus meninggal sudah mencapai 283 kasus.

Pengamat nilai pemerintah sengaja tutupi jumlah kasus corona untuk tekan gejolak ekonomi dan sosial
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah (Foto: Dok Usakti)

Trubus pun meminta Pemerintah Pusat harus transparan tidak ada yang ditutup-tutupi agar masyarakat tahu dan selalu waspada.

"Pemerintah harus transparan supaya masyarakat tahu," jelas Trubus.

Ia pun berpendapat, harusnya pemerintah Jokowi-Amin hanya menerima data dari kasus Covid-19 dari Pemerintah Daerah (Pemda). Setelah itu diakumulasikan dan jangan ditutupi.

Baca Juga:

Kritik Jokowi, Demokrat: Darurat Sipil Opsi Pragmatis dan Power Oriented

"Menurut saya pemerintah data sendiri-sendiri. Maksud saya jangan di pusat gitu. Dipusat itu hanya menerima lapotan aja dari daerah," pungkas Trubus.(Asp)

Baca Juga:

Penerapan Darurat Sipil untuk Penanggulangan COVID-19 Dikritik Karena Tak Relevan

#Pengamat Kebijakan Publik #Pasien Corona #Virus Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Tunjangan Rumah Anggota DPRD Tuai Kritik, Pengamat Minta Mendagri Ambil Sikap Tegas
Tunjangan rumah anggota DPRD kini menuai kritik. Pengamat Kebijakan Publik, Sugiyanto Emik, meminta Mendagri mengambil sikap tegas.
Soffi Amira - Rabu, 10 September 2025
Tunjangan Rumah Anggota DPRD Tuai Kritik, Pengamat Minta Mendagri Ambil Sikap Tegas
Indonesia
Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah, menyoroti tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta. Tunjangan tersebut berkisar Rp 78,8 juta dan Rp 70,4 juta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas
Indonesia
Serangan Siber Bikin Layanan Bank DKI Terganggu, Cuma Penegak Hukum yang Bisa Simpulkan
Serangan siber disebut jadi penyebab layanan Bank DKI terganggu. Namun, pakar menyebutkan bahwa hanya penegak hukum yang bisa menyimpulkan.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Serangan Siber Bikin Layanan Bank DKI Terganggu, Cuma Penegak Hukum yang Bisa Simpulkan
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Anggaran Kementerian dan Lembaga Berpotensi Terus Dipangkas jika Koalisi Pendukung Prabowo jadi Permanen
Jika koalisi pendukung prabowo jadi permanen, dapat mengarah pada kebijakan yang dibuat tanpa adanya evaluasi yang menyeluruh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Anggaran Kementerian dan Lembaga Berpotensi Terus Dipangkas jika Koalisi Pendukung Prabowo jadi Permanen
Indonesia
Pengamat Nilai Pemindahan Ibu Kota ke IKN Tanpa Restu Rakyat
Pengamat nilai pemindahan Ibu Kota ke IKN tanpa restu rakyat. Presiden Jokowi mengatakan, pemindahan Ibu Kota bukan keputusan presiden saja.
Soffi Amira - Jumat, 27 September 2024
Pengamat Nilai Pemindahan Ibu Kota ke IKN Tanpa Restu Rakyat
Indonesia
Pengamat Imbau Masyarakat Pilih Capres yang Fokus Isu Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Salah satu isu yang mesti dibenahi presiden baru mendatang adalah persoalan Lalu lintas dan angkutan jalan.
Mula Akmal - Selasa, 19 September 2023
Pengamat Imbau Masyarakat Pilih Capres yang Fokus Isu Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan