Pengobatan Penyakit Jantung dan Ginjal Memiliki Kesamaan

Rabu, 23 Februari 2022 - Ikhsan Aryo Digdo

JANTUNG dan ginjal berkaitan erat dalam kesehatan dan penyakit. Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dalam Diabetes Tipe 2 (DT2) merupakan penyebab utama dari penyakit ginjal stadium akhir, dengan banyak pasien pada stadium lanjut membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk tetap hidup. Pasien juga berisiko tiga kali lebih besar untuk meninggal karena kejadian kardiovaskular dibandingkan hanya dengan DT2, sehingga

Perawatan dan deteksi dini penting untuk memperlambat perkembangan PGK dan mencegah hasil yang buruk pada pasien. Diperkirakan bahwa PGK memengaruhi lebih dari 160 juta orang dengan DT2 di seluruh dunia. Pada Pharma Media Day, Rabu (23/2) Bayer membagikan kemajuan terbaru untuk Finerenone, yang dikembangkan untuk pasien yang hidup dengan PGK terkait dengan DT2.

Baca Juga:

Pola Makan Sehat yang Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Pengobatan penyakit ginjal kronik. (Foto: fresenis medical care)

Ini digunakan untuk mengevaluasi terjadinya perkembangan penyakit ginjal serta kejadian kardiovaskular, baik yang fatal maupun tidak, pada lebih dari 13.000 pasien yang menderita PGK dan DT2. Selain itu, Finerenone sedang diteliti di luar indikasi saat ini untuk pengobatan gagal jantung serta penyakit ginjal non-diabetes sebagai indikasi pengobatan potensial selanjutnya. Finerenone telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) dan baru-baru ini diberikan izin edar di Uni Eropa.

Baca Juga:

Kenali Pengaruh Obesitas Terhadap Risiko Serangan Jantung

Finerenone juga telah diajukan untuk mendapatkan izin edar di Tiongkok, serta beberapa negara lain di seluruh dunia yang permohonannya saat ini sedang ditinjau. Gagal jantung merupakan penyakit mematikan yang memengaruhi lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia, yang membutuhkan pilihan dalam pengobatan.

Penyakit ginjal. (Foto: dialysis patient citizens education center)

Pengobatan gagal jantung kronis dengan gejala produksi Bayer, Vericiguat memungkinkan pendekatan khusus untuk menangani pasien gagal jantung kronis setelah terjadinya peristiwa dekompensasi yang baru terjadi, yang juga dikenal sebagai peristiwa perburukan gagal jantung. Perburukan gagal jantung menandai dimulainya perburukan penyakit dan rawat inap yang berulang- ulang. Faktanya, 56 persen pasien kembali dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu 30 hari.

Vericiguat bekerja sama dengan pendekatan yang telah ada melalui tindakan yang berbeda. Vericiguat memperbaiki defisiensi NO-sGC-cGMP, suatu kondisi yang dapat memperburuk perkembangan gejala gagal jantung. Vericiguat telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS, Komisi Eropa dan Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan (MHLW) di Jepang di antara negara-negara lain. (avia)

Baca Juga:

Pentingnya Rutin Medical Check Up Jantung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan