Pengamat: Menko Perekonomian Tidak Produktif

Sabtu, 09 Mei 2015 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Nasional - Menteri Koordinator Perekonomian dinilai gagal membawahi tim ekonomi dalam kabinet kerja. Koordinasi yang dijalankan sangat lemah, bahkan cenderung mandul.

"Semua ujungnya ke tukang koordinir, gabuk. Enggak produktif," kata pengamat ekonomi Indef Enny Sri Hartati pada merahputih.com, di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/5).

Sri mengatakan, kerap kali kementerian bidang ekonomi mengeluarkan aturan yang berbenturan satu sama lain. Sehingga, menimbulkan komplain dari kementerian yang bersangkutan.

Sri menambahkan bahwa publik memang berharap besar ada perubahan. Namun, untuk melakukan perubahan pemerintah tidak boleh mendistorsi permasalahan jangka pendek, yaitu daya beli masyarakat. Dia mencontohkan, dalam penghentian subsidi bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini memang sudah ditunggu-tunggu, namun tidak serta merta sekali tebas, tetapi harus bertahap.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak ada subsidi untuk BBM, tetapi pemerintah juga mengeluarkan kebijakan energi yang diserahkan kepada pasar. Hal ini lah yang memicu fluktuasi dan kalkulasi yang tidak matang, sehingga membingungkan kalangan dunia usaha.

"Step by step harus dimulai perbaikan walaupun belum nyata, tapi harua ada hasil yang dirasakan masyarakat," tandasnya. (mad)

 

Baca Juga:

Putranya Dieksekusi, Ibunda Bali Nine Tulis Surat Emosional untuk Presiden Jokowi

6 Bulan Jadi Presiden, Pengangguran Tambah Banyak

Presiden Jokowi Buka Rakernas APEKSI

Jokowi Pinta Panen Raya Petani Pulau Buru Undang Presiden

Putranya Dieksekusi, Ibunda Bali Nine Tulis Surat Emosional untuk Presiden Jokowi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan