Pemkot Bagi-bagi Ikan Lele Atasi Stunting di Bandung

Rabu, 07 April 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Jumlah anak stunting akibat kekurangan gizi di Bandung tidak sedikit. Tahun lalu, angka stunting di Kota Kembang mencapai 8.121 anak. Dari jumlah itu, sebanyak 2.700 anak di bawah dua tahun, 5.800 ibu hamil, dan 2.700 ibu menyusui sampai 2 tahun.

"Kasus stunting di Bandung terindikasi stunting kekurangan gizi. Jumlahnya tersebar di 15 kelurahan 11 kecamatan," Ketua TP PKK Kota Bandung Siti Muntamah, Selasa (6/4).

Salah satu langkah Pemkot Bandung menekan angka stunting ialah dengan program Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat (Tanginas). Program ini digulirkan sejak September 2020 oleh TP PKK Kota Bandung bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung.

Baca Juga:

Kasus Stunting di Solo, Selvi Ananda Blusukan Sosialisasikan Pentingnya Asi Eksklusif

Ia mengatakan, upaya dari program Tanginas ialah pembagian hasil panen pertanian maupun peternakan, antara lain pembagian ikan lele yang diyakini akan menambah asupan gizi masyarakat. Secara simbolis, Dispangtan memberikan 3.200 ikan lele kepada Siti Muntamah.

Ikan lele tersebut ditujukan untuk Kecamatan Gedebage, Kecamatan Rancasari dan Kecamatan Buahbatu yang kemudian akan didistribusikan kepada sasaran dari program Bandung Tanginas di kewilayahan.

"Kami di kecamatan akan segera membagikan lele ini ke 4 kelurahan. Insyaallah pembagiannya dilakukan hari ini juga," jelas Dini, Perwakilan PKK Kecamatan Gedebage.

Siti Muntamah menegaskan, perlu ada upaya untuk menghadirkan generasi yang sehat dengan intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif menjadi Ikhtiar terbaik untuk menurunkan angka stunting menuju zero stunting di Kota Bandung.

Pembagian ikan lele di Kota Bandung. (Foto: Antara)
Caption

Siti menjelaskan, Tanginas merupakan bagian dari kegiatan rempug stunting kota Bandung yang diselenggarakan dan diinisiasi oleh TP PKK Kota Bandung.

"Ini gerakan memberikan pengetahuan mengenai pangan aman dan sehat kepada keluarga yang terindikasi stunting. Ada 4 jenis yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak di bawah 2 tahun dan balita," kata Siti.

Mengenai anggaran, ia mengaku banyak dukungan berbagai pihak, seperti BUMD, Baznas, tokoh masyarakat dan swadaya masyarakat. Program ini melakukan intervensi gizi satu minggu dua kali. (Iman Ha/Bandung)

Baca Juga:

Di Jakarta Pusat, Kasus Stunting Ditemukan di 10 Kelurahan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan