Kasus Stunting di Solo, Selvi Ananda Blusukan Sosialisasikan Pentingnya Asi Eksklusif


Ketua Tim Penggerak PKK Solo Solo, Selvi Ananda memberikan sosilisasi pada ibu untuk menekan angka kasus stunting, Jumat (12/3). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat jumlah balita stunting di Solo sebanyak 1.059 anak, terdiri dari 104 balita sangat pendek dan 955 balita pendek.
Dengan data tersebut prosentase angka stunting Solo sebesar 2,77 persen. Angka ini jauh dari angka nasional 27,67 persen dan Jawa Tengah 28,5 persen.
Baca Juga
Selvi Ananda Boyong Kedua Anaknya ke Rumah Dinas Loji Gandrung
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Solo, Selvi Ananda blusukan memberikan sosialisasi pada warga akan bahaya stunting di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/3).
"Kami masih ditemukannya kasus stunting (tinggi badan di bawah standar) di Solo. Ini menjadi sorotan saya sebagai Tim Penggerak PKK Solo," ujar Selvi.

Dikatakannya, sosialisasi terus dilakukan untuk menekan angka kasus stunting di Solo. Untuk data kematian ibu hamil di Kota Bengawan termasuk terendah di Indonesia. Namun demikian, ia tetap berkomitmen menekan angka kasus stunting.
"Kasus stunting di Solo diantaranya ditemukan di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon. Kami ajak warga untuk semakin mengurangi angka anak kerdil (stunting) di Kota Solo," ucap dia.
Istri dari Gibran Rakabuming Raka ini mengatakan pihaknya bertekad untuk semakin fokus pada penanganan kesehatan ibu hamil dan balita, supaya angka stunting semakin turun. Imbasnya, anak semakin tumbuh cerdas dan ibu juga sehat.
"Generasi penerus bangsa berasal dari ibu. Untuk mencapai hal tersebut, fokus kami diarahkan untuk mengurangi stunting yang disebabkan kurang gizi," kata dia.
Kasus Stunting, lanjut dia, sangat berbahaya mempengaruhi kesehatan organ, kecerdasan dan rentan penyakit. Untuk menghindari stunting, kata dia, menghindari nikah dini, pola asuh 1.000 hari usia anak dengan ASI eksklusif, pemeriksaan kesehatan minimal 4 kali dan mengikuti kelas hamil.
"Sosok ibu menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa. Maka stunting harus dicegah dengan memberikan ASI eksklusif pada anak," tandasnya
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Solo, Purwanti, menambahkan Pemkot Solo memiliki program untuk mengantisipasi kasus stunting dan fertility rate dengan program Sultan Nikah Capingan (Konsultasi Pra Nikah Bagi Calon Pinanganten).
"Kami perlu memberikan pembinaan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya mengurangi stunting di Solo," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Nyoblos di TPS 18 Bareng Selvi, Gibran: Perbedaan Mendewasakan Demokrasi

Gaya Ibu Wapres Baru Selvi Ananda dengan Kebaya Kutubaru

92 Anggaran Stunting di Solo Sudah Sesuai Peruntukannya

Polresta Surakarta Gandeng Polda Jateng Selidiki Kasus Penghinaan Istri Gibran

Jan Ethes Minta Kado Mobil Mainan ke Jokowi Jelang Ulang Tahun ke-7

Menu Makanan yang akan Dihidangkan di Acara Ngunduh Mantu Kaesang-Erina
