Hasil CKG Siswa Sekolah Rakyat Ditemukan Gizi Buruk, Gangguan Cemas, Depresi dan Mayoritas Perlu Pemeriksaan Lanjutan
Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf (kiri) berdialog dengan salah satu calon siswa Sekolah Rakyat didampingi orang tua dalam kunjungan kerja di BLK Kalsel, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (22/9/2025). ANTARA/Tumpal Andani Aritonang
MerahPutih.com - Hingga pertengahan September 2025, layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dalam upaya membangun sistem kesehatan yang adil, menyeluruh, dan fokus pada pencegahan, sudah menjangkau hampir 30 juta orang.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan 52 persen di antara total 7.409 siswa Sekolah Rakyat yang telah menjalani program Cek Kesehatan Gratis (CKG) membutuhkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut di puskesmas.
"Dari sekitar 16.000 siswa Sekolah Rakyat pada 2025, semua wajib Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebelum masuk pembelajaran,” kata dia saat mengunjungi Sekolah Rakyat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Ia menyebutkan beberapa penyakit yang perlu penanganan dengan rujukan dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap 7.409 siswa, yakni gigi karies 3.632 siswa, tingkat kebugaran kurang (2.485), anemia (1.396), kotoran telinga menumpuk (1.319), dan kurang gizi (1.207).
Selain itu, overweight (863), obesitas (299), gizi buruk (189), risiko kesehatan reproduksi (866), gangguan penglihatan (703), prehipertensi (613), hipertensi (465), risiko kesehatan jiwa dengan cemas (423), risiko kesehatan jiwa dengan depresi (384), risiko TBC (124), prediabetes (332), risiko hepatitis kategori B (71), dan risiko hepatitis kategori C (58).
Ia memastikan seluruh siswa yang mengalami permasalahan kesehatan tetap diterima sebagai siswa Sekolah Rakyat.
"Mereka yang mengalami sakit setelah pemeriksaan CKG akan segera disembuhkan sebelum aktif mengikuti proses pembelajaran,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Program CKG pada 10 Februari 2025 sebagai bagian dari strategi nasional membangun sistem kesehatan yang adil. Selain pelaksanaan nyata dari PHTC, program ini juga bagian dari Asta Cita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini. Layanan ini diberikan gratis minimal satu kali dalam setahun. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Palawan Nasional, Sukses Swasembada Beras di Dekade 1980
Mensos Ingin MBG Diberikan Pada Lansia dan Difabel
Jumlah Sekolah Rakyat Capai 164 Unit, Melebihi Target Yang Ditentukan Buat 2025
Pramono Siap Sediakan Lahan Sekolah Rakyat di Jakarta
Kemensos Klaim 1 Tahun Prabowo, 77 Ribu Keluarga Tidak Lagi Dapat Bantuan PKH, Target 300 Ribu di 2026
Sekolah Rakyat SD Diresmikan, DPRD Solo Sebut Bak Program Bandung Bondowoso
Sekolah Rakyat SD Solo Resmi Dibuka, Wamensos Agus Sebut Memutus Transmisi Kemiskinan
Muhaimin Ingin Sekolah Umum Contoh Sekolah Rakyat, Memetakan Talenta
DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam
Hasil CKG Siswa Sekolah Rakyat Ditemukan Gizi Buruk, Gangguan Cemas, Depresi dan Mayoritas Perlu Pemeriksaan Lanjutan