Posyandu Bakal Jadi Tempat Aduan Bantuan Sosial
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memberikan pengarahan dalam pembukaan pelatihan Dapodik bagi operator Sekolah Rakyat dan pelatihan pengaduhan Sekolah Rakyat bagi wali asuh, dan pelatihan pengelolaan asrama bagi wali asrama di Gedung Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial, Margaguna, Jakarta, Senin (24/11/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
MerahPutih.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menerima penugasan penyaluran bansos reguler berupa bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)- sembako (BPNT) dan BLTS untuk triwulan IV 2025 dengan total kuota 35.046.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dari kuota tersebut tercatat ada sebanyak 16,3 juta KPM lama dan 18,7 juta KPM baru yang berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Para penerima manfaat menerima dana stimulan secara keseluruhan senilai Rp900 ribu - Rp1,2 juta dari pemerintah.
Dari kuota tersebut Kementerian Sosial bersama mitra penyalur yakni PT.Pos Indonesia dan segenap Himbara telah merampungkan penyaluran kepada sebanyak 15,7 juta KPM pada Oktober atau tahap pertama.
Kemudian untuk tahap kedua menyasar sebanyak 11,6 juta KPM dan lebih dari 8 juta KPM disalurkan tahap ketiga sekitar Desember 2025.
Baca juga:
33 Ribu Pendamping Dikerahkan Cek 12 Juta Pemerima Bantuan Sosial Diduga Salah Sasaran
Kemensos menyatakan, seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) akan segera direvitalisasi untuk menjadi pusat layanan terpadu masyarakat yang dapat mempercepat penanganan aduan dan validasi data bantuan sosial (bansos) di tingkat desa.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa langkah itu sebelumnya sudah berdasarkan hasil pembahasan dalam rapat kerja lintas kementerian, termasuk Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa.
"Posyandu selama ini dipersepsikan hanya sebagai tempat penimbangan balita, padahal secara fungsi merupakan pusat layanan terpadu bagi warga di tingkat desa," kata dia.
Kementerian Sosial mengkonfirmasi nantinya posyandu akan dilengkapi sarana dan prasarana terintegrasi dalam sistem layanan rujukan terpadu (SLRT), hal ini sebagaimana hasil pembahasan lintas kementerian yang sudah disepakati belum lama ini di Jakarta.
Kementerian Sosial mendukung penuh inisiasi bersama tersebut karena dengan begitu posyandu dapat menjadi titik temu para petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) pendamping desa, penyuluh pertanian, hingga unsur TNI/Polri sebagai bagian penguatan jejaring sosial desa.
Hal ini , kata ia, dinilai penting karena, dia mengakui bahwa untuk memastikan distribusi bansos tepat sasaran, yakni diterima oleh keluarga kurang mampu atau masuk dalam kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1-4) akan selalu menjadi tantangan tanpa ada skema intervensi yang terpadu hingga tingkat desa.
"Data, sekali lagi data itu sangat dinamis berubah-ubah setiap saat ada kelahiran, migrasi, perceraian dan semacamnya. Jadi nanti di Posyandu ini lengkap, pelayanan terpadu itu adalah intinya mendekatkan layanan dan respon cepat,” ujarnya.
Dengan skema tersebut, ia mengaku optimistis bahwa setiap kebutuhan warga dapat langsung sampai ke pusat sehingga mempercepat proses verifikasi, dan sinergi ini juga memungkinkan respon cepat terhadap keluhan masyarakat, termasuk terkait kesehatan, pendidikan, hingga kesulitan ekonomi.
"Revitalisasi posyandu ini juga dapat meningkatkan akurasi data bansos ke depannya, sekaligus meningkatkan kehadiran negara di tingkat desa," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Posyandu Bakal Jadi Tempat Aduan Bantuan Sosial
Bermain Judol, Ribuan Penerima Bantuan di Yogyakarta Dihentikan
Asik! Kemensos Bagikan 16 Ribu Laptop ke Siswa Sekolah Rakyat
Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Palawan Nasional, Sukses Swasembada Beras di Dekade 1980
Mensos Ingin MBG Diberikan Pada Lansia dan Difabel
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Penyaluran Bantuan Rp 900 Ribu Melalui PT Pos Masih Terkendala, Kemensos Janji Percepat Validasi
Kemensos Klaim 1 Tahun Prabowo, 77 Ribu Keluarga Tidak Lagi Dapat Bantuan PKH, Target 300 Ribu di 2026
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pekerja Bakal Dapat Bantuan Beras 10 Kilogram dan 2 Liter Minyak Goreng