Jumlah Sekolah Rakyat Capai 164 Unit, Melebihi Target Yang Ditentukan Buat 2025
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM Abdul Haris (kiri) bersama Rektor UMRAH Agung Dhamar Syakti di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (31/10/2025). ANTARA/Ogen
MerahPutih.com - Jumlah Sekolah Rakyat melampaui ekspektasi pemerintah pusat, hingga saat ini tercatat sudah ada 164 unit dari target awal 50 unit.
"Antusias terhadap perkembangan program Sekolah Rakyat terus menunjukkan kemajuan pesat," kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM Abdul Haris.
Dari total 165 Sekolah Rakyat yang sudah berjalan di berbagai daerah, semuanya dapat beroperasi dengan baik, khususnya di Tanjungpinang.
Abdul Haristurut langsung meninjau Sekolah Rakyat Tanjungpinang di Jalan Borobudur, Jumat (31/10) sore, guna berkomunikasi dengan para guru dan siswa sekaligus melihat kondisi di lapangan.
Baca juga:
Pramono Siap Sediakan Lahan Sekolah Rakyat di Jakarta
Saat ini, kata dia, program Sekolah Rakyat telah memasuki paket ketiga, dengan jumlah siswa awal sebanyak 100 orang.
Di balik keberhasilan tersebut, sambungnya, pelaksanaan program yang digagas Presiden Prabowo itu juga menghadapi sejumlah tantangan.
Perbedaan latar belakang para siswa menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengelolaan sekolah.
“Anak-anak ini berasal dari berbagai latar belakang keluarga. Mereka perlu waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru, maka itu ada beberapa siswa yang akhirnya memutuskan untuk mundur,” jelasnya.
Abul Haris menyebut pemerintah telah meminta pihak sekolah untuk terus berupaya memenuhi target jumlah siswa Sekolah Rakyat hingga 100 orang.
Tantangan lain yang dihadapi pemerintah adalah keberagaman tingkat belajar siswa dalam satu kelas. Contohnya, dalam satu kelas ada siswa dari kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga sekaligus.
"Ini menuntut guru memiliki kemampuan luar biasa, baik dari segi keilmuan maupun manajerial,” ucapnya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, lanjut dia, program Sekolah Rakyat tetap menjadi salah satu upaya penting pemerintah untuk memperluas akses pendidikan dan membuka peluang belajar bagi semua kalangan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ombudsman Minta Konsep Asrama Sekolah Rakyat SD Dievaluasi, Banyak Siswa tak Betah
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi
Pascainsiden Mobil SPPG, SDN 01 Kalibaru Terapkan PJJ untuk Sementara
Imbas Kecelakaan di SDN 01 Kalibaru, BGN Bakal Benahi Sistem Keselamatan Sopir Mobil MBG
Tabrak Belasan Siswa, Sopir Mobil MBG Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Cak Imin Resmikan Groundbreaking Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny, Tekankan Momentum Berbenah
Mobil SPPG Tabrak Belasan Siswa SDN 01 Kalibaru, BGN Tegaskan Program MBG Tetap Berjalan
SPPG Jadi Motor Ekonomi Lokal, Cak Imin: Jangan Ada Bahan Impor
Sebanyak 166 Sekolah Rakyat Telah Beroperasi dari Sabang sampai Merauke