Pelonggaran PPKM, Mobilitas Tinggi Jangan Sampai Picu Penambahan Pasien COVID-19

Kamis, 02 September 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Mobilitas masyarakat mengalami peningkatan setelah adanya pelonggaran PPKM yang diterapkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi meminta masyarakat untuk berhati-hati. Karena mobilitas dapat berdampak pada penularan virus COVID-19.

"Pelonggaran aktivitas masyarakat di beberapa sektor juga harus diantisipasi terkait dengan potensi peningkatan risiko penularan virus," kata Nadia, Kamis (2/9).

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: COVID-19 Bukan Virus Tapi Kekurangan Vitamin

Nadia mengungkapkan, peningkatan mobilitas masih akan terus terjadi, khususnya di momen libur Natal dan Tahun Baru.

Namun tetap harus diwaspadai, lantaran pada momen terebut potensi kenaikan angka kasus aktif sangat tinggi.

"Peningkatan pergerakan mobilitas masyarakat selalu diikuti dengan peningkatan kasus aktif baru di dua atau tiga minggu setelahnya," terangnya.

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)


Maka dari itu, Nadia meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Termasuk mengikuti aturan pemerintah untuk vaksinasi lantaran stok vaksin nasional terus bertambah.

Pastikan, dalam peningkatan mobilitas ini warga terus mematuhi protokol kesehatan dan memperoleh vaksinasi, khususnya bagi kelompok rentan.

"Adanya penurunan level yang ditetapkan pemerintah bukan berarti, kita mengendorkan protokol kesehatan," pungkasnya.

Sekadar informasi, kasus positif COVID-19 di tanah air kembali bertambah. Tercatat pada 1 September 2021 bertambah 10.337 kasus.

Sehingga akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4 juta kasus atau sebanyak 4.100.138 kasus.

Baca Juga:

Walkot Bobby Ngeluh Pasokan Vaksin COVID-19 di Medan Terhambat

Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari COVID-19 tercatat 16.394 orang.

Sehingga total sebanyak 3.776.891 orang sembuh.

Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 653 orang. Sehingga total meninggal menjadi 133.676 orang. (Knu)

Baca Juga:

Nihil Pasien COVID-19, Korem Warastratama Belum Berniat Tutup RS Darurat Lapangan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan