Pelonggaran PPKM, Mobilitas Tinggi Jangan Sampai Picu Penambahan Pasien COVID-19
Tangkapan layar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saatenyampaikan keterangan pers, Rabu (1/9/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).
MerahPutih.com - Mobilitas masyarakat mengalami peningkatan setelah adanya pelonggaran PPKM yang diterapkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi meminta masyarakat untuk berhati-hati. Karena mobilitas dapat berdampak pada penularan virus COVID-19.
"Pelonggaran aktivitas masyarakat di beberapa sektor juga harus diantisipasi terkait dengan potensi peningkatan risiko penularan virus," kata Nadia, Kamis (2/9).
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: COVID-19 Bukan Virus Tapi Kekurangan Vitamin
Nadia mengungkapkan, peningkatan mobilitas masih akan terus terjadi, khususnya di momen libur Natal dan Tahun Baru.
Namun tetap harus diwaspadai, lantaran pada momen terebut potensi kenaikan angka kasus aktif sangat tinggi.
"Peningkatan pergerakan mobilitas masyarakat selalu diikuti dengan peningkatan kasus aktif baru di dua atau tiga minggu setelahnya," terangnya.
Maka dari itu, Nadia meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Termasuk mengikuti aturan pemerintah untuk vaksinasi lantaran stok vaksin nasional terus bertambah.
Pastikan, dalam peningkatan mobilitas ini warga terus mematuhi protokol kesehatan dan memperoleh vaksinasi, khususnya bagi kelompok rentan.
"Adanya penurunan level yang ditetapkan pemerintah bukan berarti, kita mengendorkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Sekadar informasi, kasus positif COVID-19 di tanah air kembali bertambah. Tercatat pada 1 September 2021 bertambah 10.337 kasus.
Sehingga akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4 juta kasus atau sebanyak 4.100.138 kasus.
Baca Juga:
Walkot Bobby Ngeluh Pasokan Vaksin COVID-19 di Medan Terhambat
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari COVID-19 tercatat 16.394 orang.
Sehingga total sebanyak 3.776.891 orang sembuh.
Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 653 orang. Sehingga total meninggal menjadi 133.676 orang. (Knu)
Baca Juga:
Nihil Pasien COVID-19, Korem Warastratama Belum Berniat Tutup RS Darurat Lapangan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat