Pelonggaran PPKM, Mobilitas Tinggi Jangan Sampai Picu Penambahan Pasien COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 02 September 2021
Pelonggaran PPKM, Mobilitas Tinggi Jangan Sampai Picu Penambahan Pasien COVID-19

Tangkapan layar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saatenyampaikan keterangan pers, Rabu (1/9/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mobilitas masyarakat mengalami peningkatan setelah adanya pelonggaran PPKM yang diterapkan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi meminta masyarakat untuk berhati-hati. Karena mobilitas dapat berdampak pada penularan virus COVID-19.

"Pelonggaran aktivitas masyarakat di beberapa sektor juga harus diantisipasi terkait dengan potensi peningkatan risiko penularan virus," kata Nadia, Kamis (2/9).

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: COVID-19 Bukan Virus Tapi Kekurangan Vitamin

Nadia mengungkapkan, peningkatan mobilitas masih akan terus terjadi, khususnya di momen libur Natal dan Tahun Baru.

Namun tetap harus diwaspadai, lantaran pada momen terebut potensi kenaikan angka kasus aktif sangat tinggi.

"Peningkatan pergerakan mobilitas masyarakat selalu diikuti dengan peningkatan kasus aktif baru di dua atau tiga minggu setelahnya," terangnya.

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)


Maka dari itu, Nadia meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Termasuk mengikuti aturan pemerintah untuk vaksinasi lantaran stok vaksin nasional terus bertambah.

Pastikan, dalam peningkatan mobilitas ini warga terus mematuhi protokol kesehatan dan memperoleh vaksinasi, khususnya bagi kelompok rentan.

"Adanya penurunan level yang ditetapkan pemerintah bukan berarti, kita mengendorkan protokol kesehatan," pungkasnya.

Sekadar informasi, kasus positif COVID-19 di tanah air kembali bertambah. Tercatat pada 1 September 2021 bertambah 10.337 kasus.

Sehingga akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 4 juta kasus atau sebanyak 4.100.138 kasus.

Baca Juga:

Walkot Bobby Ngeluh Pasokan Vaksin COVID-19 di Medan Terhambat

Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari COVID-19 tercatat 16.394 orang.

Sehingga total sebanyak 3.776.891 orang sembuh.

Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 653 orang. Sehingga total meninggal menjadi 133.676 orang. (Knu)

Baca Juga:

Nihil Pasien COVID-19, Korem Warastratama Belum Berniat Tutup RS Darurat Lapangan

#COVID-19 #Kementerian Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Kemenkes menanggapi kabar adanya mikroplastik di air hujan Jakarta. Meski perlu diwaspadai, mikroplastik belum terbukti berbahaya langsung bagi kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Bagikan