PDPI: Keberhasilan Berhenti Merokok di Indonesia Hanya 10 Persen

Kamis, 12 Juni 2025 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Penasehat Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Agus Dwi Susanto, mengatakan kalau indeks keberhasilan stop merokok di Indonesia masih rendah.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. Dari angka yang tinggi tersebut hanya sedikit yang berhasil keluar dari lingkaran adiktif rokok.

"Studi menunjukan sebenarnya cukup banyak orang yang mau berhenti merokok, tetapi 9 dari 10 gagal," kata dia saat menjadi narasumber di acara Peluncuran Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat, di JW Marriott, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).

Baca juga:

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

Prof Agus mengatakan dengan kondisi tersebut berarti tingkat keberhasilan hanya 10 persen saja. Menurut Prof Agus hal yang perlu diselami adalah fakta-fakta terkait masalah ini.

Lebih lanjut, ia menyebutkan orang kesulitan berubah untuk tidak merokok karena empat hal. Pertama, seseorang terlalu ketagihan akibat kandungan nikotin.

Kedua kata Prof Agus, adanya nicotine withdrawal symptoms alias gejala putus nikotin.

"Sakau," katanya.

Ketiga kata Prof Agus perilaku, di mana yang sudah biasa memegang rokok jadi di momen tertentu. Lalu terakhir, kesulitan melakukan aktivitas kareba tidak disertai dengan rokok.

"Kalau tidak ada yang berada di merokok, dia menjadi sulit," katanya.

Baca juga:

Praktisi Kesehatan: Tidak Benar Vape Lebih Baik daripada Rokok Konvesional

Upaya menanggulangi masalah ini adalah menyediakan Unit Berhenti Merokok (UBM) dengan pendekatan 4 T (Tanyakan, Telaah. TOLONG DAN nasehati da Tindak Lanjut) yang merupakan modifikasi 5A (Ask, Advice, Assist dan Arrange).

Lalu kata Prof Agus dengan langkah 5 R, yakni Relevance, Risks, Reward, Roadblocks, Repetition.

"Ini untuk perokok yang belum mau berhenti," katanya. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan