PDPI: Keberhasilan Berhenti Merokok di Indonesia Hanya 10 Persen

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Juni 2025
PDPI: Keberhasilan Berhenti Merokok di Indonesia Hanya 10 Persen

Prof Agus Dwi Susanto menjelaskan materi terkait bahaya rokok di acara peluncuran Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat, di JW Marriot, Jakarta Pusat pada Rabu (11/6). (Foto: MerahPutih.com/Tika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Penasehat Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Agus Dwi Susanto, mengatakan kalau indeks keberhasilan stop merokok di Indonesia masih rendah.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. Dari angka yang tinggi tersebut hanya sedikit yang berhasil keluar dari lingkaran adiktif rokok.

"Studi menunjukan sebenarnya cukup banyak orang yang mau berhenti merokok, tetapi 9 dari 10 gagal," kata dia saat menjadi narasumber di acara Peluncuran Gerakan Berhenti Merokok untuk Indonesia Sehat, di JW Marriott, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).

Baca juga:

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

Prof Agus mengatakan dengan kondisi tersebut berarti tingkat keberhasilan hanya 10 persen saja. Menurut Prof Agus hal yang perlu diselami adalah fakta-fakta terkait masalah ini.

Lebih lanjut, ia menyebutkan orang kesulitan berubah untuk tidak merokok karena empat hal. Pertama, seseorang terlalu ketagihan akibat kandungan nikotin.

Kedua kata Prof Agus, adanya nicotine withdrawal symptoms alias gejala putus nikotin.

"Sakau," katanya.

Ketiga kata Prof Agus perilaku, di mana yang sudah biasa memegang rokok jadi di momen tertentu. Lalu terakhir, kesulitan melakukan aktivitas kareba tidak disertai dengan rokok.

"Kalau tidak ada yang berada di merokok, dia menjadi sulit," katanya.

Baca juga:

Praktisi Kesehatan: Tidak Benar Vape Lebih Baik daripada Rokok Konvesional

Upaya menanggulangi masalah ini adalah menyediakan Unit Berhenti Merokok (UBM) dengan pendekatan 4 T (Tanyakan, Telaah. TOLONG DAN nasehati da Tindak Lanjut) yang merupakan modifikasi 5A (Ask, Advice, Assist dan Arrange).

Lalu kata Prof Agus dengan langkah 5 R, yakni Relevance, Risks, Reward, Roadblocks, Repetition.

"Ini untuk perokok yang belum mau berhenti," katanya. (Tka)

#Rokok #Berhenti Merokok #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Aksi bagi-bagi nasi bungkus yang dilakukan pedagang warteg ini bukan sekadar penolakan, tetapi juga simbol perjuangan pedagang kecil.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Bagikan